Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo-Hatta Kecam Tindakan Kekerasan di Yogyakarta

Kompas.com - 02/06/2014, 21:05 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, melalui juru bicara tim pemenangannya, Bara Hasibuan, mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh orang tidak dikenal di Gereja Banteng, Ngaglik, Yogyakarta, Kamis (29/5/2014). Ia mengatakan, penegak hukum harus mengusut tuntas kasus tersebut karena telah menodai prinsip demokrasi bangsa.

"Apa pun alasannya, tindakan kekerasan seperti itu tidak dibenarkan dalam negara demokrasi yang berlandaskan rule of law," kata Bara Hasibuan dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (2/6/2014).

Ia meminta negara konsisten dalam menegakkan hukum, khusus menangani persoalan kekerasan. Ia menilai, tindakan pengeroyokan atau kekerasan yang mengatasnamakan kepentingan tertentu sebagai batu sandungan bagi kehidupan berdemokrasi di Indonesia.

Bara mengakui bahwa persoalan kekerasan di Indonesia merupakan tantangan terbesar yang harus menjadi perhatian serius pemerintahan selanjutnya. Untuk itu, persoalan tersebut harus menjadi salah satu perhatian utama bagi pemerintahan selanjutnya. Ia percaya bahwa penegakan hukum merupakan kunci utama untuk menekan angka kekerasan di Indonesia.

"Kalau diberikan mandat untuk memimpin Indonesia, kandidat kami akan secara tegas melakukan tindakan hukum bagi kelompok-kelompok atau individu yang melakukan kekerasan atas nama apa pun," ujarnya.

Ia juga mendesak pemerintah dan kepolisian untuk segera melakukan investigasi dan tidak ragu melakukan tindakan hukum terhadap para pelaku kekerasan tersebut. Menurut dia, polisi harus terus memastikan bahwa kekerasan seperti itu tidak terulang lagi. Ia juga mengajak semua pihak untuk menghargai prinsip-prinsip toleransi, kemajemukan, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai modal penting pembangunan bangsa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com