Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud Sakit Hati terhadap PKB, Itu Pasti

Kompas.com - 21/05/2014, 19:37 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com — Salahuddin Wahid, tokoh Nahdlatul Ulama dan adik mantan Presiden Abdurrahman Wahid, mengatakan, Mahfud memiliki kekecewaan mendalam terhadap sejumlah petinggi Partai Kebangkitan Bangsa. Salahudin dapat memahami sikap Mahfud yang memilih mendukung pasangan Prabowo-Hatta.

“Kalau sakit hati itu pasti. Tapi, yang saya lihat bahwa komunikasi politik Muhaimin (Iskandar- Ketua Umum PKB) dengan Mahfud tidak terlalu bagus. Malah lebih baik komunikasinya Prabowo dengan Rhoma Irama,” kata Salahudin di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (21/5/2014). 

Ia tidak menceritakan lebih rinci soal kekecewaan Mahfud. 

“Kalau kecewa itu pasti. Tapi kalau kecewa kemudian diperlakukan dengan baik kan pasti kekecewaan itu bisa diredam. Itu komunikasi yang tidak bisa dilakukan sembarang orang,” ujarnya.

Ia menceritakan, Mahfud pernah bertandang ke rumahnya belum lama ini ketika hendak berpaling ke Prabowo. Mahfud bercerita panjang lebar mengenai situasi politik saat ini.

“Saya bilang ke Mahfud, itu dinamika atau konsekuensi orang berpolitik. Ada banyak yang disampaikan dalam kunjungan Pak Mahfud, tentu tidak etis jika disampaikan,” kata dia.

Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Eddy Faisal menyebut Mahfud sebagai satu dari dua orang yang "berkeringat" mendongkrak perolehan suara PKB dalam pemilu legislatif. Selain Mahfud, Eddy menyebut nama Rhoma Irama.

Dua orang itu kini mengalihkan dukungannya kepada pasangan Prabowo-Hatta karena kecewa dengan Partai Kebangkitan Bangsa yang disebut-sebut tidak memperjuangkan keduanya sebagai calon presiden sebagaimana pernah dijanjikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com