Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunker ke Selandia Baru, DPR Tolak Temui Warga Indonesia

Kompas.com - 02/05/2014, 12:48 WIB
Nina Susilo

Penulis


AUCKLAND, KOMPAS
 — Sebanyak 11 Anggota Komisi VII DPR enggan bertemu warga dan mahasiswa Indonesia di Auckland. Padahal, mereka tengah kunjungan kerja di Wellington dan Auckland, Selandia Baru, sepanjang 29 April sampai 4 Mei ini.

Ketua Paguyuban Mahasiswa Pascasarjana Indonesia di Auckland (PMPI-A) Abdul Haris, Jumat (2/5/2014), menyampaikan, para wakil rakyat itu hanya bersedia menemui paling banyak tujuh perwakilan mahasiswa di Coffee Shop Crowne Plaza Hotel hari ini jam 16.00 waktu setempat.

Anggota DPR ini menolak bertemu warga dan mahasiswa dalam sebuah forum yang lebih besar. Sebelumnya, PMPI-A sudah mempersiapkan diri untuk menyambut dan berdialog dengan wakil-wakil rakyat ini.

Anggota PMPI-A Heri Sagiman menjelaskan, forum diskusi DPR dan warga serta mahasiswa di Auckland sedianya untuk mengetahui apa perkembangan DPR dalam menangani revisi Undang-Undang 27 tahun 2003 tentang Panas Bumi.

“Setidaknya, kami ingin tahu apa maksud dan tujuan DPR ke Selandia Baru, apa beda dengan kunjungan yang sudah dilakukan tahun lalu. Dan forum ini tentu menjadi ajang untuk DPR membuktikan bahwa kunjungan ini bukan sekadar pelesiran,” tuturnya.

DPR beralasan acara dalam kunjungan kerja padat sehingga tak bisa menemui mahasiswa dan warga dalam forum yang lebih besar. Namun, dari informasi yang dikumpulkan Kompas, setiba di Wellington pada 29 April, tak ada agenda.

Kegiatan resmi baru dimulai 30 April dengan bertemu pejabat Ministry of Business, Innovation, and Employment (MBIE) Selandia Baru. Pada 1 Mei, Komisi VII DPR ini bertemu GNS Science, dan esoknya bertemu Asosiasi Geotermal Selandia Baru. Setiap pertemuan berlangsung tak lebih dari satu jam.

Adapun 3 Mei tak ada kegiatan sama sekali, sedangkan rombongan ini baru berangkat kembali ke Tanah Air pada 4 Mei.

Rombongan Komisi VII kali ini dipimpin Nazaruddin Kiemas (PDI-P) dengan anggota antara lain Milton Pakpahan (Partai Demokrat), Juhaini Alie (PD), Iman Abdullah (PD), Siti Romlah (PD), Hakim Kalla (Partai Golkar), Alimin Abdullah (PAN), Nur Yasin (PKB), Ivansyah (PDI-P), Ali Kastella (Hanura), serta tiga staf Sekretariat DPR-Sekretaris Pansus Denny Supriatna, serta Dian Arivani dan Ricko Wahyudi (legal drafter).

Pada 11-17 Mei, 11 orang rombongan serupa dari Komisi VII DPR akan kembali datang ke Selandia Baru. Rombongan ini antara lain terdiri atas Satya Yudha (Golkar, ketua rombongan), Rofi Munawar (PKS), Dewi Aryani Hilman (PDI-P), Tommy Adrian Firman (PPP), Bobby Rizaldi (Golkar), I Wayan Gunastra (PD), Dalimi Indokayo (PD), Nabiel Musawa (PKS), serta staf Sekretariat DPR: Rachmi Suprihartanti, Kuntari, Nadjib Ibrahim (legal drafter).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com