Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSPI Tantang Capres Penuhi 10 Tuntutan Buruh

Kompas.com - 22/04/2014, 21:27 WIB
Meidella Syahni

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menantang calon presiden RI untuk memenuhi hak-hak buruh yang belum terpenuhi. Untuk itu, KSPI berencana menggelar unjuk rasa dengan berjalan dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Istana Negara pada peringatan Hari Buruh (May Day) pada 1 Mei 2014 mendatang.

"Isu prioritasnya perjuangan kenaikan upah minimum 2015 sebesar 30 persen dan perubahan item komponen hidup layak (KHL) dari 60 menjadi 84 item," ujar Presiden KSPI Said Iqbal, Selasa (22/4/2014), di Jakarta.

Said mengatakan, kenaikan upah buruh ini sejalan dengan diberlakukannya pasar tunggal ASEAN (AFTA) yang mewajibkan negara melindungi kesejahteraan buruh dan menghindari pemecatan besar-besaran. Menurutnya, hingga tahun ini upah buruh Indonesia masih di bawah Thailand, Filipina, dan Malaysia. Upah minimum Provinsi DKI Jakarta, misalnya, hanya Rp 2,4 juta. Adapun Thailand Rp 3,1 juta, sementara Malaysia dan Filipina Rp 3,5 juta. "Padahal biaya hidup di semua negara ini sama besarnya dengan Indonesia," kata Said.

Selain soal upah, KSPI juga menolak penangguhan upah minimum, menuntut dijalankannya jaminan pensiun wajib bagi buruh pada Juli 2015, menghapus tenaga kerja alih daya (outsourcing), mendorong pengesahan rancangan undang-undang pembantu rumah tangga, dan revisi UU perlindungan penempatan tenaga kerja Indonesia. KSPI juga meminta pencabutan UU organisasi kemasyarakatan dan diganti dengan rancangan undang-undang perkumpulan yang dinilai lebih memberikan ruang demokrasi bagi para buruh.

Tak hanya isu buruh, KSPI juga menantang calon presiden 2014 untuk mengangkat pegawai dan guru honor menjadi pegawai negeri sipil. "Pemerintah yang akan datang harus memberi subsidi Rp 1 juga per bulan per orang dari APBN untuk guru honorer," kata Said.

Untuk program kerakyatan, KSPI mendesak pemerintahan mencabut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun 2013 tentang tarif jaminan kesehatan dan menggantinya dengan free for service. Pemerintah juga didesak menyediakan transportasi publik dan perumahan murah untuk buruh serta beasiswa untuk anak buruh hingga perguruan tinggi.

"Jika ada calon presiden yang berani membuat kesepakatan memenuhi 10 tuntutan ini, maka kami akan mengajak semua buruh untuk memilihnya. Kita ingin ini benar-benar terwujud karena itu kita minta siapa yang berani tanda tangan sebelum mereka terpilih," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com