Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan Partai Golkar, Indra J Piliang, mengungkapakan gerak partainya dalam mencari mitra koalisi seperti peribahasa Jawa, alon asal kelakon. Indra menjelaskan lamanya Golkar mencari mitra koalisi karena saat ini partai-partai terfokus pada dua poros kuat yang sudah ada yakni poros Jokowi dan poros Prabowo.
"Sekarang ini kan yang seksi Jokowi dan Prabowo. Sementara yang nomor 3 seksi (Ical) yang menunggu saja," ujar Indra di Jakarta, Minggu (20/4/2014).
Selain masih kalah pamor dengan Jokowi dan Prabowo, Indra menuturkan lamanya Golkar menentukan mitra koalisi juga karena terganggu intrik di internal partai. Dia menyebutkan kelompok yang menyuarakan evaluasi terhadap hasil pemilihan legislatif Partai Golkar di bawah kepemimpinan Ical juga cukup menghambat. "Jadi, kami juga butuh pendekatan di internal partai. Yang pasti, Golkar siap dengan capres dan cawapres yang kami ajukan, tinggal menunggu kapan waktunya," imbuh Indra.
Selain mengurusi masalah internal, Indra juga mengaku Ical terus berusaha menjalin komunikasi dengan banyak partai. Namun, Indra belum mau membuka ke partai mana saja Ical telah menjalin komunikasi.
Dalam hitung cepat Kompas, Partai Golkar berada di posisi kedua dengan perolehan suara 15,01 persen, atau berada di bawah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang memperoleh suara 19,24 persen. Untuk bisa mengajukan pasangan calon Presiden dan wakil Presiden, Partai Golkar perlu berkoalisi dengan partai lain agar memenuh syarat 25 persen suara secara nasional.
Ical saat ini telah memiliki tiga nama calon kandidat wakil Presiden. Ketiga nama itu akan diputuskan dalam forum rapat pimpinan nasional Partai Golkar pada awal Mei mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.