Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua "Public Figure" Ini Berebut Sisa Kursi Partai Demokrat di Senayan

Kompas.com - 18/04/2014, 19:23 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Hitung Cepat yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), memperkirakan akan terjadi perebutan satu kursi tersisa di daerah pemilihan Jawa Timur VI, oleh dua public figure.

Dua public figure yang dimaksud adalah anggota Komisi X DPR yang juga merupakan calon legislatif incumbent Partai Demokrat, Venna Melinda dengan Wakil Ketua Komisi IX DPR dari Partai Demokat, Nova Riyanti Yusuf.

Terkait hal tersebut, Venna yang ditemui di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (18/4/2014), menganggap hal tersebut bukanlah sebuah persaingan atau kompetisi. Venna justru menyebut Noriyu, sapaan akrab Nova Riyanti Yusuf, sebagai sahabatnya. "Nova sahabat saya," ujarnya.

Venna mengatakan, dirinya terjun ke dunia politik bukan untuk menambah musuh. Dia tidak menginginkan adanya gesekan antar sesama caleg hanya karena sama-sama mengikuti pemilu legislatif.

Venna tidak ingin berspekulasi soal sisa satu kursi yang tersisa, yang juga diperebutkan oleh Noriyu. Dia lebih memilih menunggu hasil resmi yang akan dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum Daerah Jawa Timur. Namun, Venna merasa puas atas raihan suara yang diperolehnya hingga saat ini.

Hasil ini, sebut dia, sudah sesuai target yang diharapkan. Venna mengatakan, untuk meraih suara tinggi, tidak perlu adanya money politik, serangan fajar, ataupun kampanye hitam. Dirinya, kata dia, sudah membuktikan hal tersebut.

"Semua caranya jujur. Alhamdulillah saya sangat merasa masyarakat Jatim VI mengapresiasi kinerja saya," ujar Venna.

Namun, jika nanti dirinya ternyata kalah dalam pileg, Venna mengaku akan kembali menekuni hobinya, yakni menari salsa. Dia juga ingin membuat sebuah studio senam yang bernuansa restoran ala Spanyol.

Sebelumnya SMRC memperkirakan, Partai Demokrat hanya akan mendapat 10 persen suara dan akan kehilangan 81 sampai 90 kursi dibandingkan hasil Pemilu 2009. Pada pemilu lima tahun lalu, Partai Demokrat mendapatkan 148 kursi DPR. Hal ini membuat kursi untuk Partai Demokrat berkurang di hampir semua dapil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com