Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Partai Papan Tengah Akan Bersikap Pragmatis

Kompas.com - 13/04/2014, 10:43 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Partai papan tengah memiliki dukungan suara yang cukup signifikan berdasarkan hasil hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei. Kondisi ini membuat mereka cenderung berpikiran pragmatis. Partai papan atas diharapkan bijak menggandeng partai tersebut dalam koalisi di pemerintahan.

Hal itu diungkapkan pengamat politik dari Universitas Gajah Mada, Arie Sudjito saat dihubungi Kompas.com, Minggu (13/4/2014). Menurut Arie, pragmatisme parpol itu disebabkan karena suara mereka cukup untuk mendukung partai papan atas yang mengusung capres.

“Selisih perolehan dukungan mereka kan bersaing, sehingga mereka akan merasa menjadi rebutan partai papan atas,” kata Arie.

Seperti diketahui, berdasarkan hasil hitung cepat Kompas, sejumlah partai papan tengah tersebut yaitu Partai Amanat Nasional (7,35 persen), Partai Keadilan Sejahtera (6,98 persen), Partai Persatuan Pembangunan (6,81 persen), Partai Nasdem (6,75 persen) dan Partai Hanura (5,17 persen).

Arie mengatakan, saat ini sejumlah elit partai papan atas masih terus melakukan penjajakan dengan sejumlah elit partai politik lain. Hal itu dilakukan guna memetakan kemungkinan koalisi yang akan terjadi di pemerintahan nanti.

“Tapi ini masih manuver awal yang dilakukan elit parpol. Hasilnya masih bisa berubah tergantung hasil akhir penghitungan suara pemilu nanti,” katanya.

Dari sejumlah manuver yang ada, baru Nasdem yang menyatakan diri berkoalisi dengan PDI Perjuangan untuk mendukung Joko Widodo sebagai calon presiden. Menurut Arie, kedua partai itu memiliki kemiripan platform, sehingga mereka mampu menjalankan pemerintahan yang efektif.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan, kesepakatan koalisi diambil sambil menunggu hasil penghitungan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Kami, Partai Nasdem, sepakat merapatkan barisan persiapan mendukung calon presiden dari PDI-P yang tepat berada di samping kanan saya, Mas Joko Widodo," kata Surya Paloh dalam konferensi persnya di kantor DPP Nasdem, Jakarta Pusat, Sabtu (12/4/2014).

Paloh menjelaskan, dukungan ini akan terus dibahas lebih lanjut di internal partai maupun dengan pihak luar partai selama dua hingga tiga hari ke depan. Adapun pihak luar partai yang dimaksud oleh Paloh adalah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Menurut Paloh, keputusan Partai Nasdem untuk berkoalisi dengan PDI-P karena sama-sama memiliki platform dan garis perjuangan untuk melakukan perubahan serta restorasi bangsa Indonesia menjadi yang lebih baik lagi.

Selain itu, kata dia, Partai Nasdem juga bertekad untuk membuat Indonesia menjadi Indonesia Hebat sesuai dengan tagline yang diusung PDI-P.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com