Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Busyro: Antikorupsi Hanya Janji Politik Partai...

Kompas.com - 05/04/2014, 09:07 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas meragukan komitmen partai-partai politik terhadap pemberantasan korupsi. Janji antikorupsi partai-partai peserta Pemilu 2014 menurutnya hanya janji politik.

"Itu politik saja, bahasa kampanye dan itu diragukan efektivitasnya," kata Busyro di Jakarta, Jumat (4/4/2014). Dia pun mengatakan, masyarakat saat ini sudah bisa menilai dengan jernih komitmen partai politik terhadap pemberantasan korupsi.

Busyro ragu jika masyarakat sekarang akan percaya dengan janji antikorupsi yang dikampanyekan sejumlah partai tersebut. "Apalagi kalau yang ngomong adalah orang-orang yang partainya belepotan dengan korupsi," ujar dia.

Menurut Busyro, banyak kader partai politik yang duduk di legislatif terjerat kasus korupsi. Contohnya, sebut dia, kasus suap cek pelawat terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Swaray Goeltom.

Dalam kasus cek pelawat tersebut, anggota DPR dari semua partai yang duduk di Komisi Keuangan DPR periode 2004-2009 ditetapkan sebagai tersangka.

"Kalau mau jujur dan konsisten, memberantas korupsi itu (berarti) semua parpol memang memberikan pernyataan kepada publik. Tapi sekarang (mereka minta) pemerintah tarik RUU KUHAP/KUHP. Tidak ada satu pun (yang jujur dan konsisten)," ujar Busyro.

Terkait Pemilu Legislatif 2014, Busyro mengaku enggan memilih jika rekam jejak calon anggota legislatif tak bersih atau akuntabel. "Memilih itu kan pengertiannya bisa menggunakan hak pilih, bisa (juga) tidak memilih," ujar dia.

Menurut Busyro, seharusnya ketika seseorang menggunakan hak pilih tersebut maka dia harus tahu rekam jejak yang dipilih. "Harus tahu yang dipilih itu clean, clear, dan akuntabel, atau tidak? Kalau yang dipilih tidak begitu, malah akan membebani masyarakat," ucap dia.

Dalam masa kampanye legislatif ini, hampir semua partai mendengungkan slogan antikorupsi. Partai Hanura misalnya, mengaku siap memberantas korupsi di Indonesia yang menjadi penyakit kronis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Partai Nasdem bahkan memperlihatkan penandatangangan Pakta Integritas Antikorupsi oleh para caleg-nya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju di Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju di Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com