Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Temui Iwan Fals, Seniman Harapkan Keduanya Bersinergi

Kompas.com - 03/04/2014, 22:40 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo, Kamis (3/4/2014) malam, mengunjungi kediaman musisi legendaris Virgiawan Listanto alias Iwan Fals, di Desa Leuwinanggung, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Pertemuan keduanya diprakarsai oleh Sekretariat Nasional Pendukung Jokowi dan komunitas seni Empu Baheula.

Dalam pertemuan itu, Jokowi datang bersama Ketua MPR RI sekaligus politikus PDI Perjuangan Sidharto Danusubroto, anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Eva Sundari, dan sejumlah relawan Seknas Jokowi. Mereka tiba sekitar pukul 20.50 WIB dan disambut oleh Iwan beserta istrinya. Hadir pula dalam acara tersebut puluhan seniman dari Empu Baheula.

Salah seorang anggota komunitas Empu Baheuka, Bramantio Prijo Susilo, menyambut baik saat Seknas menghubungi mereka untuk mempertemukan dua tokoh tersebut. "Seni di dalam mahzab Rendra, seniman memiliki peran dalam berbangsa dan bernegara. Bila raja atau pemerintah berfungsi menjaga raga, maka seniman berfungsi menjaga roh," kata Bram dalam acara tersebut.

Menurut Bram, apabila suatu negara memiliki permasalahan mengenai buruknya infrastruktur dan rakyat yang berpenyakit, maka itu adalah kesalahan pemerintah. Namun, lanjutnya, apabila masyarakat suatu negara kehilangan kreativitas dan rasa percaya satu sama lain, maka itu merupakan kesalahan para seniman.

"Pak Jokowi dan Bang Iwan adalah sinergi yang sangat kuat untuk membangkitkan jiwa dan raga bangsa Indonesia," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com