Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono Edhie: Survei Beragam, Tergantung Pemesannya

Kompas.com - 02/04/2014, 07:55 WIB
Sabrina Asril

Penulis


PALEMBANG, KOMPAS.com - Partai Demokrat tidak terlalu mempercayai hasil-hasil survei yang menempatkan partai pemenang Pemilu 2009 itu keluar dari tiga besar. Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, meminta agar masyarakat melihat lebih arif survei-survei itu.

"Lembaga survei itu banyak, tergantung dari siapa pemesannya. Semua punya hitungan masing-masing. Mengapa berbeda? Karena jenis pertanyaannya berbeda-beda. Biar saja kalau anggap Demokrat keluar dari tiga besar," ujar Pramono usai berkampanye di Palembang, Selasa (1/4/2014).

Pramono mengatakan, satu survei bisa menempatkan suara Demokrat sangat rendah, tetapi survei lain menunjukkan suara partainya meningkat. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu menduga permainan survei ini dilakukan oleh partai-partai politik untuk menciptakan persepsi.

"Tujuannya mungkin agar orang tertarik untuk memilih," ujarnya.

Kendati demikian, Pramono mengaku tak mau mempersoalkan terlalu jauh soal beragamnya hasil survei itu. Dia mengatakan Demokrat tetap akan fokus melakukan kampanye untuk mendongkrak suara. Dari kampanye selama ini, dia melihat suara Demokrat justru meningkat.

"Orang masih cinta kepada SBY," katanya.

Demokrat klaim 11 Persen

Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan berdasarkan survei internal yang dilakukan partainya, suara Demokrat sudah mencapai 11 persen. Survei yang digunakan Partai Demokrat adalah Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

"PDI-P dan Golkar yang dulu 20 persen lebih, sekarang menjadi 16 persen dan 15 persen. Kami di posisi ketiga, mencapai 11 persen, Gerindra 8 persen," imbuh Ruhut.

Ruhut mengklaim survei itu paling kredibel dibandingkan semua survei lantaran dipakai oleh semua partai politik. Namun, survei ini tak pernah mau dibuka parpol, menurut Ruhut, karena parpol merasa tersaingi oleh Demokrat.

Pramono mengatakan, partainya tak akan mempublikasikan survei karena survei itu ditujukan untuk perbaikan internal. "Jadi kepentingan survei untuk kepentingan partai sendiri. Yang belum aman, diberitahu, caranya bagaimana, supaya dia bisa aman," kata Pramono.

Berdasarkan hasil survei Political Weather Station (PWS), Partai Demokrat hanya meraih suara 6,5 persen atau berada di urutan ke-6. Elektabilitas Partai Demokrat dikalahkan oleh Partai Golkar (20, 3 persen), PDI-P (19,3 persen), Partai Gerindra (14,2 persen), Partai Hanura (8,9 persen), dan Partai Kebangkitan Bangsa (6,6 persen). Sementara itu, di bawah Partai Demokrat yaitu Partai Persatuan Pembangunan (5,4 persen), Partai Amanat Nasional (4,7 persen), Partai Nasdem (4,3 persen), Partai Keadilan Sejahtera (4,2 persen), Partai Bulan Bintang (1,1 persen), PKPI (0,5 persen), dan yang tidak memutuskan sebanyak 4,0 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Usung Andra Soni-Dimyati Natakusumah Maju Pilkada Banten

Gerindra Usung Andra Soni-Dimyati Natakusumah Maju Pilkada Banten

Nasional
KPU: Cagub-Cawagub Usia 30 Tahun, Cabup-Cawabup 25 Tahun Saat Dilantik 1 Januari 2025

KPU: Cagub-Cawagub Usia 30 Tahun, Cabup-Cawabup 25 Tahun Saat Dilantik 1 Januari 2025

Nasional
Operasi Besar di RSPPN PB Soedirman, Prabowo: Saya Dua Kali Kecelakaan Terjun Payung

Operasi Besar di RSPPN PB Soedirman, Prabowo: Saya Dua Kali Kecelakaan Terjun Payung

Nasional
Jokowi Jenguk Prabowo Usai Jalani Operasi Cedera Kaki di RSPPN PB Soedirman

Jokowi Jenguk Prabowo Usai Jalani Operasi Cedera Kaki di RSPPN PB Soedirman

Nasional
Prabowo Jalani Operasi Besar di RSPPN Soedirman Pekan Lalu

Prabowo Jalani Operasi Besar di RSPPN Soedirman Pekan Lalu

Nasional
Disinggung Komunikasi dengan Anies untuk Pilkada Jakarta, Hasto: PDI-P Tidak Kurang Stok Pemimpin

Disinggung Komunikasi dengan Anies untuk Pilkada Jakarta, Hasto: PDI-P Tidak Kurang Stok Pemimpin

Nasional
Survei LSI: Ada Pengaruh Jokowi, yang Membuat Kaesang Unggul di Jateng

Survei LSI: Ada Pengaruh Jokowi, yang Membuat Kaesang Unggul di Jateng

Nasional
Mimi Campervan Girl dan Tim THK Dompet Dhuafa Bagikan Sapi Kurban untuk Warga Ohoidertawun

Mimi Campervan Girl dan Tim THK Dompet Dhuafa Bagikan Sapi Kurban untuk Warga Ohoidertawun

Nasional
Hasto Siap Hadir Jika Dipanggil KPK Lagi Juli Mendatang

Hasto Siap Hadir Jika Dipanggil KPK Lagi Juli Mendatang

Nasional
PDI-P Buka Peluang Kerja Sama Politik dengan PAN, Gerindra dan PKB di Beberapa Provinsi

PDI-P Buka Peluang Kerja Sama Politik dengan PAN, Gerindra dan PKB di Beberapa Provinsi

Nasional
Menkominfo Didesak Mundur soal PDN, Wapres: Hak Prerogatif Presiden

Menkominfo Didesak Mundur soal PDN, Wapres: Hak Prerogatif Presiden

Nasional
PDN Diretas, Wapres: Tidak Terpikirkan Dahulu Ada Peretasan Dahsyat

PDN Diretas, Wapres: Tidak Terpikirkan Dahulu Ada Peretasan Dahsyat

Nasional
Menteri BUMN Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN

Menteri BUMN Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN

Nasional
Soal Koster Kembali Diusung di Pilkada Bali, Hasto: Megawati di Bali Lakukan Pemetaan

Soal Koster Kembali Diusung di Pilkada Bali, Hasto: Megawati di Bali Lakukan Pemetaan

Nasional
Yakin Menang di Pilkada Jakarta, PKS: Presidennya Sudah Prabowo, Pendukung Anies 2017

Yakin Menang di Pilkada Jakarta, PKS: Presidennya Sudah Prabowo, Pendukung Anies 2017

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com