Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terpengaruh Politik Uang, Pemilih Pemula Pilih yang Jujur

Kompas.com - 26/03/2014, 15:21 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Janji politik yang disampaikan oleh calon anggota legislatif atau bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden kurang ampuh menarik minat pemilih pemula untuk menyalurkan suaranya kepada partai tertentu. Begitu pula imbalan materi yang diberikan parpol saat menggelar kampanye terbuka.

Hal itu disampaikan Kepala Departemen Youth Transparency International Indonesia (TII) Lia Toriana saat menyampaikan hasil survei mengenai "Persepsi Pemilih Pemula pada Pemerintah, Korupsi, dan Pemilu Nasional 2014" di Jakarta, Rabu (26/3/2014). Ia menjelaskan, hanya 20 persen pemilih yang terpengaruh dengan imbalan materi yang diberikan caleg atau parpol saat kampanye. "Delapan puluh persennya tidak atau kurang terpengaruh pada imbalan materi dari kontestan seandainya memberi," kata Lia.

Lia menambahkan, sebanyak 79 persen pemilih pemula menilai janji politik tidak atau kurang berpengaruh pada diri mereka dalam mengambil keputusan. Hanya 21 persen yang menganggap janji politik dapat memengaruhi keputusan pemilih.

Dalam survei itu, kata Lia, pemilih pemula saat ini cenderung memilih sosok caleg dan pasangan capres dan cawapres yang berintegritas dan jujur. Mereka cenderung antipati terhadap janji-janji politik yang kerap dilontarkan politisi saat kampanye tetapi minim realisasi.

"Mereka sudah letih dengan omong-kosong para kandidat yang hanya seolah membeli dan memberikan perhatian saat pemilu saja. Mereka ingin berbuat lebih melalui pemilu nanti," ujarnya.

Survei ini menyasar pemilih pemula dari kalangan anak muda dengan rentang usia 17-21 tahun di lima wilayah DKI Jakarta selain Kepulauan Seribu. Jumlah responden yang disurvei sebanyak 993 orang dengan metode proportionate stratified random sampling. Margin of error pada survei ini sebesar 2,3 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak di Pilkada Jatim

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak di Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Nasional
RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

Nasional
Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Nasional
Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Nasional
Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Nasional
Polri Pastikan Kasus Pembunuhan 'Vina Cirebon' Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Polri Pastikan Kasus Pembunuhan "Vina Cirebon" Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Nasional
KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Nasional
Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Nasional
Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Nasional
Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik buat Rakyat

Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik buat Rakyat

Nasional
Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Nasional
Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com