Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/01/2014, 15:32 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Institut Riset Indonesia (Insis) yang dirilis di Jakarta, Minggu (12/1/2014), menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat di Indonesia menginginkan calon presiden muda untuk dipilih sebagai pemimpin mereka. Namun, faktanya, tak muda memunculkan tokoh muda dan harus bersaing dengan muka-muka lama. Lalu, apa yang menyebabkan sulitnya calon presiden muda muncul ke publik?

Akademisi Ziyad Falahi, mengatakan, masalah ini sangat berhubungan erat dengan sistem kaderisasi partai. Menurutnya, sistem kaderisasi partai menjadi lemah karena partai terus fokus kepada tokoh lama, tanpa memperhatikan regenerasi dengan memunculkan tokoh baru.

"Kaderisasi parpol kita tidak berjalan. Bagaimana mau muncul tokoh baru kalau kader tidak ada?" kata Ziyad.

Selain itu, lanjutnya, saat ini banyak pemuda yang menganggap berpolitik adalah suatu hal yang tabu.

"Bagaimana kalau kita mau punya tokoh muda kalau pemudanya begini? Padahal, pada masa pergerakan dulu, Soekarno berpolitik mulai dari 26 tahun. Hatta 25 tahun," ujarnya.

Apatisme pemuda saat ini, menurutnya, bukan murni kesalahan dari pemuda sendiri. Ziyad mengatakan, secara tak sadar ada kondisi yang menimbulkan keadaan seperti itu. Misalnya, di sekolah-sekolah, saat ini siswa hanya diajarkan bagaimana mendapatkan nilai yang baik, lulus,  dan mendapatkan pekerjaan. Mereka tidak diajari hal-hal mendasar seperti ideologi, yang dapat mempengaruhi keaktifan mereka dalam berpolitik.

"Anak muda apatis karena ada strategi politik besar yang membuat mereka apatis. Misalnya di SMK itu, itu cuma mengajarkan bagaimana siswa bisa lulus dan dapat kerja," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com