Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pemilu, KPK Ingatkan Eksekutif Jaga Jarak dengan Parlemen

Kompas.com - 11/12/2013, 09:27 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Adnan Pandupraja berharap eksekutif lebih waspada dan sebisa mungkin menjaga jarak dengan parlemen menjelang tahun politik 2014. Menurut Adnan, kebijakan eksekutif rawan diintervensi parlemen dengan disusupi kepentingan yang tidak bertanggung jawab dan justru merugikan rakyat. Apalagi, kata Adnan, tahun depan adalah tahun politik di saat sejumlah pihak membutuhkan anggaran besar untuk kampanye.

“Di saat-saat seperti itu sebenarnya kami berharap eksekutif lebih waspada, kalau perlu bisa menjaga jarak. Kalau tadi kita mendengar bagaimana Ibu Wali Kota Surabaya berani berhadapan dan berani menyatakan tidak pada anggota Dewan, kenapa itu juga tidak dilakukan di level nasional? Toh parlemen kan tidak bisa memberhentikan menteri kan. Kenapa tidak mengambil jarak, say no lah kira-kira kalau mau diintervensi,” kata Adnan di Jakarta, Selasa (10/12/2013).

Selama ini, menurut Adnan, eksekutif rawan diintervensi parlemen. Dia mencontohkan, pengalokasian dana optimalisasi kepada kementerian-kementerian.

“Kalau melihat terakhir mengenai dana optimalisasi, itu kan banyak sekali. Dari kementerian sebenarnya mereka sendiri enggak butuh-butuh amat, tapi karena desakan Dewan sehinga anggaran itu muncul, ini kan terlihat sekali ke mana arahnya,” tutur Adnan.

Dia melanjutkan, keberadaan eksekutif yang mandiri dan bebas dari intervensi atau berani menolak intervensi dapat menjadikan rakyat lbih makmur. “Ketika anggaran disedot oleh kepentingan yang tidak bertanggung jawab maka yang dirugikan rakyat,” tambahnya.

Namun, diakui Adnan, yang terjadi saat ini malah eksekutif bekerja sama dengan parlemen dalam mengeruk keuangan negara. Persoalan itu, menurutnya, cenderung terjadi ketika seorang menteri mencalonkan diri sebagai anggota Dewan.

“Jadi di situlah munculnya konflik-konflik kepentingan, yang herannya kok bisa terjadi ya?” ucapnya.

Adnan juga menawarkan konsep e-politik sebagai solusi menyikapi kenakalan anggota Dewan. Menurutnya, dengan konsep e-politik ini, setiap janji anggota DPR yang disampaikan saat kampanye akan terekam jelas melalui pencatatan elektronik. Dengan demikian, masyarakat dapat mempermasalahkan jika ada janji yang tidak sesuai dengan kenyataannya.

“Kita tahu yang berkuasa di negeri ini kan anggota Dewan kan, jadi sulit ya. Jadi kan Anda dengar sendiri pernyataan yang dilontarkan, bagaimana sih menyikapi kenakalan anggota-anggota Dewan, itu memang never ending story (cerita yang tak ada akhirnya). Solusinya satu, kalau ada e-politik, bagus tuh. Jadi si Anu ngomongnya apa, semua terekam,” kata Adnan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com