Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DCT Ganda, KPU Akui Kecolongan

Kompas.com - 10/12/2013, 21:50 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Empat bulan pascapenetapan daftar calon tetap (DCT) anggota DPR dan DPRD, ternyata masih ada calon anggota legislatif (caleg) ganda yang terdaftar di DCT DPR dan DPR provinsi. Atas hal itu, KPU mengakui ketidakcermatan pihaknya.

Caleg ganda tersebut adalah Toni Arif Setiawan dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Dia tercatat dalam DCT DPRD Provinsi Jawa Timur dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur (Jatim) I dengan nama Toni Arif Setiawan SE. Namun, ia juga tercatat sebagai caleg PKPI untuk DPR dari Dapil Jatim VIII dengan nama Toni Arif Setiawan.

"Ya,mungkin kami tidak cermat sampai dia tercatat dua kali," ujar Komisioner KPU Arief Budiman di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2013).

Artief mengatakan, pihaknya akan menglarifikasi kembali soal kegandaan tersebut. "Kami teliti. Tapi belum ada hasilnya," lanjut dia.

Hal senada disampaikan Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay. Dia mengakui, pihaknya melewati penelitian nama ganda itu. "Bukan kecolongan juga, tapi partai juga nyolong. Memang terlewat ya," kata Hadar.

Setelah ditelusuri, menurut Hadar, Toni Arif memang telah tercatat ganda sejak berstatus sebagai Daftar Calon Sementara (DCS). Tetapi, dia mengakui, KPU juga memiliki kelemahan karena tidak menganalisis daftar caleg secara keseluruhan. Dikatakannya, format dokumen caleg belum seragam.

"Apalagi, dalam kasus ini kan, yang bersangkutan dicalonkan untuk tingkatan berbeda," kilahnya.

Untuk memutuskan nasib pencalonan Toni Arif dalam DCT, menurut Hadar, pihaknya akan melakukan validasi dan pengkajian secara cermat terlebih dulu. Ia menuturkan, pihaknya juga akan meminta rekomendasi Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). "Kami analisis dulu pekan ini. Nanti akan kami bicarakan juga dengan Bawaslu," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

Nasional
Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

Nasional
Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Nasional
Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Nasional
Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Nasional
Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Nasional
KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

Nasional
Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Nasional
Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Nasional
Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Nasional
Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Nasional
Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Nasional
Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com