Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Telusuri Pertengkaran Irgan dengan Nasir di DPR

Kompas.com - 04/12/2013, 21:29 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Hasrul Azwar menyatakan tak akan tinggal diam terkait kabar pertengkaran antara Wakil Ketua Komisi IX dari Fraksi PPP Irgan Chairul Mahfidz dan anggota Komisi XI asal Fraksi Demokrat M Nasir. Ia berjanji akan segera menentukan langkah setelah mendapat penjelasan resmi dari Irgan.

Hasrul menjelaskan, kabar mengenai pertengkaran Irgan dan Nasir diketahuinya dari pemberitaan di sejumlah media. Setelah itu, ia mengaku langsung mencari Irgan untuk meminta konfirmasi terkait perkelahian tersebut.

"Tapi sampai sekarang saya tidak bisa menemui Irgan. Ditelepon mailbox, telepon ke rumahnya enggak ada," kata Hasrul, saat memberi keterangan pers, di ruang rapat Fraksi PPP, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (4/12/2013).

Ia enggan berspekulasi mengenai pemicu dari pertengkaran itu. Sikap resmi baru akan diambil PPP setelah ada penjelasan dari yang bersangkutan. Setelah ada penjelasan dari Irgan, Hasrul melanjutkan, rencana berikutnya adalah membicarakan masalah ini dengan Ketua Fraksi Demokrat, Ketua Dewan Kehormatan DPR, dan Dewan Pimpinan Pusat PPP. Bahkan bila diperlukan, Hasrul menyatakan siap membawa permasalahan ini ke jalur hukum.

"Yang jelas kami tak akan tinggal diam. Peristiwa ini sangat disayangkan, sesama anggota DPR berkelahi, dan nama partai akan melekat di situ," katanya.

Untuk diketahui, Irgan dan Nasir terlibat perang mulut di ruang pimpinan Komisi IX DPR pada Senin (2/12/2013) sore lalu. Ketua Komisi IX DPR Ribka Tjiptaning yang ada di tempat kejadian mengatakan, keduanya beradu mulut dan sempat tarik menarik sebelum akhirnya dipisahkan.

Ribka tak mengetahui pemicu dari pertengkaran tersebut. Namun, ia menyebutkan bahwa pada saat itu Nasir tiba-tiba datang ke ruang pimpinan Komisi IX dan langsung terlibat cekcok mulut dengan Irgan.

Kedua pihak yang berseteru belum dapat dimintai konfirmasi karena telepon pribadinya tak dapat dihubungi.

"Saya tidak tahu apa yang mereka obrolin, saya kira awalnya hanya bercanda. Saya bilang kalau ribut-ribut jangan di sini (di dalam)," kata Ribka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com