Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CSIS: Mayoritas Publik Tak Kenal Wakil Rakyatnya

Kompas.com - 01/12/2013, 19:45 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sudah menjabat lebih dari empat tahun, masyarakat masih banyak tidak mengenal anggota legislatif Dewan Perwakilan Rakyat yang mewakili daerahnya. Hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS), sebanyak 81,1 persen responden mengaku tidak mengenal anggota DPR dari daerah pemilihannya masing-masing.

"Hanya ada 18,9 persen masyarakat yang kenal dengan anggota DPR dari daerah pemilihannya masing-masing. Jadi, bagaimana masyarakat mau memilih caleg yang berkualitas kalau mereka mengenalnya saja tidak," kata peneliti CSIS Tobias Basuki saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Minggu (1/12/2013).

Berdasarkan hasil survei, kualitas caleg adalah alasan yang paling utama bagi pemilih dalam memilih caleg. Sebanyak 48 persen responden mengaku melihat kualitas caleg. Alasan lain ketika memilih, yakni ideologi (23 persen), pengaruh keluarga (15,4 persen) dan pengaruh orang sekitar (13,5 persen).

Tobias menambahkan, dari semua partai peserta Pemilu 2014, anggota DPR asal PKS yang paling banyak dikenal masyarakat, yakni diangka 30,8 persen. Anggota DPR asal Partai Demokrat dan PAN berada di angka yang sama, yakni dikenal 26 persen responden.

Anggota DPR asal parpol lain, menurut CSIS, yakni Partai Nasdem (21,7 persen), Golkar (19,7 persen), Hanura (17,9 persen), PPP (17,1 persen), Gerindra (17 persen), PDIP (19,9 persen) dan PKB (9,4 persen).

"Dalam survei ini, berarti hanya pemilih dari PKS yang paling banyak mengenal anggota legislatifnya. Ini artinya kader-kader PKS dan mesin partainya bergerak di lapangan," ujar Tobias. Meski demikian, menurutnya, tetap saja angka itu masih dapat dibilang rendah karena masih di bawah 50 persen.

Secara umum, kata dia, rendahnya tingkat pengenalan anggota DPR akan berdampak negatif bagi demokrasi di Indonesia. Lantaran tidak mengenal, masyarakat nantinya kemungkinan besar salah memilih wakilnya. Dampak lain, bakal membuat masyarakat menjadi malas memilih alias golput.

Survei CSIS dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 1.180 responden di 33 provinsi. Survei berlangsung dari tanggal 13-20 November 2013 dengan margin of error 2,85 persen pada confidence level 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com