Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pawai Bunga Pamekasan Coba Meniru Sukses Jember Fashion Carnaval

Kompas.com - 24/11/2013, 19:09 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com - Pawai bunga untuk memperingati hari jadi Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, yang ke-483, Minggu (24/11/2013), sedikit berbeda dengan perayaan tahun-tahun sebelumnya. Penampilan peserta pawai tahun ini mengingatkan pada Jember Fashion Carnaval. 

Menurut beberapa warga, pawai bunga mungkin meniru momentum tahunan hari jadi Kabupaten Jember, yang dikenal dengan Jember Fashion Carnaval (JFC), yang digagas Dynand Fariz sejak tahun 2001 lalu.

Ada 39 kelompok yang ikut partisipasi kegiatan pawai bunga di Pamekasan. Mereka terdiri dari beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Pamekasan.

Yang cukup kentara jiplakan JFC di kelompok bagian depan. Asesoris yang digunakan peserta, ada kemiripan dengan asesoris yang digunakan dalam JFC.

Bagus Siswanto, salah satu karyawan swasta di Pamekasan saat menonton pawai bunga mengatakan, dari segi pakaian dan aksesoris yang digunakan peserta, tak jauh beda dengan JFC. Namun di Pamekasan temanya hanya soal bunga. Walaupun bunga tidak mendominasi pada aksesoris yang digunakan.

"Saya melihatnya ini adalah tiruan dan dimodifikasi dengan tema bunga. Kalau di JFC, tema yang diangkat selalu aktuan sesuai dengan trend mode internasional," kata Bagus, yang juga pria kelahiran Surabaya.

Walaupun terkesan meniru, antusiasme masyarakat menonton pawai luar biasa. Sepanjang jalan dalam Kota Pamekasan dipadati ribuan masyarakat yang penasaran dengan pawai bunga tersebut.

"Harapan saya tahun depan ada ide kreatif dari panitia jika memang akan dijadikan agenda tahunan," ujar Bagus.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Pamekasan, Alwi, bilang, pawai bunga itu di samping memeriahkan hari jadi Kabupaten Pamekasan, yakni mensosialisasikan program baru Bupati Pamekasan yang disebut dengan Bunga Bangsa (Bupati Ngajak Bangun Desa).

"Ide awalnya sosialisasi program. Namun kita kemas lebih menarik lagi agar masyarakat lebih kenal dan lebih akrab dengan pembangunan di desa. Sebab desa merupakan struktur pembangunan yang perlu mendapatkan prioritas," kata Alwi.

Sementara itu Jhon Yulianto, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan mengatakan, melihat antusiasme masyarakat Pamekasan menyambut pawai bunga, kemungkinan akan dijadikan agenda tahunan. Sebab dampaknya sangat banyak kepada warga Pamekasan. Di antaranya dampak hiburan dan dampak ekonomi.

"Kalau dampak hiburan sudah jelas. Bahkan kami akan terus sosialisasikan ini hingga turis manca negara bisa datang tahun depan. Jika dari aspek dampak ekonomi, perputaran ekonomi selama kegiatan pawai bunga digelar, sudah bisa dinikmati masyarakat Pamekasan," ungkap Jhon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com