Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD Yakin Arief Hidayat Bisa Pulihkan MK

Kompas.com - 22/11/2013, 08:52 WIB
Sandro Gatra

Penulis

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, meyakini sosok hakim konstitusi Arief Hidayat dengan latar belakang dunia akademis mampu memulihkan marwah dan wibawa MK seperti sedia kala. Mahfud menaruh harapan kepada Arief.

"Saya menaruh harapan MK bisa segera pulih dengan terpilihnya Pak Arief sebagai Wakil Ketua MK. Saya tahu benar bagaimana sosok Pak Arief," kata Mahfud di sela-sela acara perayaan ulang tahun pertama Komite untuk Pemberdayaan Pers dan Demokrasi (PressCode), sekaligus syukuran Arief Hidayat (Ketua Pleno I PressCode) sebagai Wakil Ketua MK, di Jakarta, Kamis (21/11/2013) malam, seperti dikutip Antara.

Menurut Mahfud, dirinya cukup dekat dengan Arief. Mahfud dan Arief merupakan dosen pengajar program S-3 pada mata kuliah yang sama di Universitas Diponegoro. Dia meyakini dengan kapasitas dan ketekunan yang dimiliki di dunia akademis, Arief bersama-sama hakim konstitusi lain dapat segera memulihkan wibawa MK yang saat ini tercoreng akibat praktik korupsi yang dilakoni mantan ketuanya, Akil Mochtar.

Sementara itu, Arief yang hadir pada kesempatan tersebut menyatakan akan berupaya mengembalikan serta menjaga marwah MK, meskipun dirinya agak terbebani oleh harapan Mahfud itu.

"Harapan Pak Mahfud beban bagi saya. Saya diminta untuk mengangkat marwah MK kembali. Namun, saya akan bekerja semaksimal mungkin sesuai dengan kapasitas yang saya miliki," kata Arief.

Seperti diberitakan, wibawa MK merosot pasca-terungkapnya kasus dugaan korupsi dalam penanganan sengketa hasil pemilu kepala daerah di MK. Saat ini, Akil disangka menerima suap ketika menangani pilkada Lebak dan Gunung Mas. KPK tengah mengusut dugaan korupsi dalam penanganan pilkada lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com