Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapimnas Golkar Tak Akan Bahas Pendamping Ical di Pilpres

Kompas.com - 09/11/2013, 19:52 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Rapat Pimpinan Nasional DPP Partai Golkar di Jakarta yang akan digelar 21-23 November 2013, dipastikan tak akan membahas pendamping Aburizal Bakrie alias Ical sebagai bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden periode 2014-2019.

"Tidak ada pembahasan apa pun tentang cawapres. Bahkan, usulan untuk nama-namanya saja juga tidak diagendakan," ujar Panitia SC Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) DPP Partai Golkar Ridwan Hisjam kepada wartawan di Surabaya, Sabtu (9/11/2013).

Ridwan menjelaskan, akan ada forum tersendiri untuk membahas nama-nama pendamping Ical. Pembahasan akan dilakukan seusai gelaran pemilihan umum (pemilu) anggota legislatif pada 9 April 2014. Hal ini, kata dia, sekaligus mengukur perolehan suara yang didapat partainya.

"Forum itu kemungkinan besar berbentuk Rapimnas Khusus yang dilaksanakan setelah Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD 2014. Saat itulah DPD-DPD di Jatim boleh mengusulkan nama-nama yang dirasa layak maju sebagai cawapres dari Golkar," kata Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar tersebut.

Ridwan mengatakan, beberapa agenda yang dibahas dalam Rapimnas mendatang adalah strategi pemenangan Partai Golkar dalam pemilu anggota legislatif, di antaranya pembahasan tentang logistik partai, saksi-saksi partai, dan sejumlah kepentingan partai lainnya.

"Semuanya murni tentang upaya pemenangan partai dalam Pemilu 2014. Target kami menang dan meraih kursi sebanyak-banyaknya. Tidak hanya di DPR RI, tetapi di DPRD tingkat I dan II juga demikian," kata mantan Ketua DPD Partai Golkar Jatim itu.

Seperti diberitakan, sejumlah nama masuk dalam bursa pendamping Ical, yakni mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, mantan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso, Gubernur Jatim Soekarwo, Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, Sri Sultan Hamengkubuono, serta nama-nama tokoh nasional lainnya.

Sesuai hasil Rapimnas ke III tahun 2012, Ical diberi kewenangan untuk memutuskan siapa pendampingnya kelak. Namun, sebelum memutuskan, Ical perlu meminta pandangan dari internal partai.

Namun, pencapresan tentu masih melihat hasil Pemilu Legislatif pada April 2014 lantaran ada syarat ambang batas pengusungan capres-cawapres. Jika tak cukup, maka parpol harus berkoalisi. Penetapan capres-cawapres bisa saja berubah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com