Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efektivitas Iklan Ical di Televisi Bakal Dievaluasi di Rapimnas Golkar

Kompas.com - 08/11/2013, 18:31 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung terus mengamati elektabilitas Aburizal Bakrie alias Ical sebagai calon presiden dari Partai Golkar pada Pilpres 2014. Akbar mengatakan, elektabilitas Ical bukan tidak mungkin menjadi sorotan utama dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar nanti.

Akbar mengatakan, dalam Rapimnas Golkar yang rencananya digelar November ini di Jakarta, memang tak ada agenda khusus untuk mengevaluasi pencapresan Ical. Namun, dalam Rapimnas tersebut, akan ada evaluasi mengenai kinerja partai dalam menyukseskan amanat dalam Musyawarah Nasional Partai Golkar, yaitu kaderisasi, memperjuangkan aspirasi rakyat, dan pemenangan dalam pemilihan umum.

"Apakah sudah sukses? Apakah kita sudah siapkan strategi dan rencana yang tepat?" kata Akbar seusai menjadi pembicara dalam diskusi politik di Kantor Perhimpunan Pergerakan Indonesia di Jakarta Timur, Jumat (8/11/2013).

Akbar menambahkan, elektabilitas Golkar jelang 2014 juga harus terus diamati. Pasalnya, dalam pengamatan Akbar berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga, posisi Golkar terus bersaing ketat dengan PDI Perjuangan sebagai partai yang paling potensial memenangkan Pileg 2014.

"Otomatis soal pencapresan, apakah sosialisasi selama ini melalui media, misalnya di media TV One, apakah sudah menunjukkan kenaikan elektabilitas yang signifikan atau tidak? Semua tentu perlu dievaluasi," kata politisi senior Golkar itu.

Seperti diketahui, Ical semakin gencar mengampanyekan diri sebagai capres 2014. Selain roadshow ke daerah, Ical juga muncul dalam iklan yang sering ditampilkan di stasiun televisi miliknya.

Golkar akan kembali menggelar Rapimnas pada pekan terakhir November 2013. Forum ini akan membahas isu-isu politik terkini sekaligus mengevaluasi program internal Golkar. Selain itu, Rapimnas Golkar juga akan membahas calon wakil presiden yang akan mendampingi Ical pada Pilpres 2014.

Peserta Rapimnas dipersilakan mengusulkan sejumlah nama yang dianggap layak menjadi calon wakil presiden Golkar meski keputusan finalnya tetap menjadi wewenang Ical. Namun, pencapresan Golkar tentu melihat hasil Pileg 2014 lantaran ada ambang batas pengusungan pasangan capres-cawapres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com