Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kandidat Harus Pernah Jadi Kapolda Strategis

Kompas.com - 07/11/2013, 18:12 WIB
Ferry Santoso

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pimpinan Polri mengkaji dan mempertimbangkan banyak perwira tinggi untuk dapat dicalonkan menjadi Kepala Badan Reserse Kriminal Polri. Salah satu kriteria yang dilihat adalah perwira tinggi tersebut pernah menjabat kepala polda di kepolisian daerah yang mencakup wilayah yang besar dan strategis, yaitu polda tipe A.

Hal itu disampaikan Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Oegroseno di Jakarta, Kamis (7/11). ”Kami masih mengkaji kriteria-kriteria calon Kabareskrim, seperti kompetensi, pendidikan, dan jenjang jabatan,” katanya.

Menurut Oegroseno, pimpinan Polri tidak terfokus pada nama-nama tertentu. Namun, perwira tinggi yang pernah atau masih menjabat sebagai kepala polda di tipe A dilihat dan dipertimbangkan untuk menjadi kepala Bareskrim. ”Mudah-mudahan tidak terlalu lama,” kata Oegroseno ketika ditanya kapan calon kepala Bareskrim dapat dipilih. Ia menambahkan, pimpinan Polri juga tidak terpengaruh dengan desakan dari luar soal pemilihan kepala Bareskrim.

Direktur Pusat Kajian Kepolisian dan Keamanan (Indonesian Center for Police and Security Studies/ICPSS) Sukarman Soemarno mengatakan, jabatan kepala Bareskrim Polri perlu diduduki atau dijabat oleh perwira tinggi yang memiliki figur yang pintar, berwibawa, berintegritas, dan jauh dari celaan.

Menurut Sukarman, KPK yang dibentuk karena Polri, khususnya Bareskrim, belum mampu melakukan tugas penegakan hukum dalam tindak pidana korupsi. Karena itu, Bareskrim Polri sebagai institusi penegak hukum perlu menunjukkan prestasi yang lebih baik. Untuk itu, diperlukan kepala Bareskrim yang pintar, berwibawa, berintegritas, dan jauh dari celaan.

Dari informasi yang dihimpun, ada beberapa perwira tinggi Polri yang potensial menjadi kepala Bareskrim. Misalnya, Kapolda Jabar Inspektur Jenderal (Irjen) Suhardi Alius, Wakil Kepala Bareskrim Irjen Anas Yusuf, Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti, Kapolda Metro Jaya Irjen Putut Eko Bayuseno, dan Kapolda Sumsel Irjen Saud Usman Nasution.

Tak populer

Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), M Nasser mengungkapkan, ada tiga syarat penting dalam memilih figur kepala Bareskrim. Pertama, memiliki kompetensi yang meliputi pengalaman, kemampuan, dan kecerdasan. Kedua, memiliki integritas. ”Tidak mempunyai riwayat buruk memainkan perkara,” katanya.

Ketiga, lanjut Nasser, berani mengambil tindakan yang tidak populer dengan menindak aparat kepolisian yang melakukan tindak pidana dan memiliki keberanian menolak intervensi politisi dan pemilik modal.

Anggota Kompolnas, Edi Saputra Hasibuan, menambahkan, keluhan masyarakat terhadap perilaku satuan reserse itu mencapai 90 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com