Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maju sebagai Capres, Banyak yang Akan Menghadang Jokowi

Kompas.com - 06/11/2013, 18:27 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pakar komunikasi politik Tjipta Lesmana berpendapat bahwa Pemilu 2014 bukan momen yang tepat untuk Joko Widodo (Jokowi) maju ke panggung politik yang lebih tinggi sebagai calon presiden. Pasalnya, lanjut Tjipta, Jokowi diprediksi akan menemui halangan yang sangat besar, dan berpotensi menggagalkannya duduk sebagai RI 1.

"Jokowi akan dikeroyok kalau maju sebagai capres di tahun depan," kata Tjipta, dalam sebuah diskusi politik, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (6/11/2013).

Tjipta menuturkan, waktu terbaik untuk Jokowi maju sebagai calon presiden adalah pada 2019. Dengan catatan, ia mampu membuktikan kinerja dan prestasinya di masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Saya pernah bilang empat mata dengan Jokowi, saya katakan sebaiknya bapak jangan maju di 2014," ujar Tjipta.

Secara pribadi, Tjipta menilai ada ambisi besar dalam diri seorang Jokowi untuk maju sebagai calon presiden di tahun depan. Akan tetapi, ia kembali menegaskan bahwa 2014 bukan tahun yang tepat untuk mantan Wali Kota Surakarta itu.

"Menurut saya Jokowi berambisi juga maju di tahun depan, tapi dia punya taktik yang manis karena 5.000 persen nasib (pencapresannya) ada di tangan Megawati. Itu mengapa Jokowi tidak sesumbar," tandasnya.

Seperti diketahui, PDI Perjuangan belum menentukan figur yang akan diusungnya menjadi calon presiden di 2014. Hasil Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan di Jakarta beberapa bulan lalu merekomendasikan kepada Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, agar pasangan calon presiden dan calon wakil presiden disampaikan pada momentum yang tepat sesuai dengan dinamika politik nasional, kesiapan jajaran internal partai, dan kepentingan ideologis partai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

Nasional
Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

Nasional
PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

Nasional
Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Nasional
Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Nasional
PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Nasional
KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

Nasional
KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan 'Back Up' Data Imigrasi

[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan "Back Up" Data Imigrasi

Nasional
Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com