Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud: Tak Usah Dipedulikan, Laporan soal Jimly Cuma "Sampah"

Kompas.com - 10/10/2013, 15:27 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Dua mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie dan Mahfud MD, sempat saling melemparkan tudingan dalam dua hari terakhir. Hal ini terkait laporan dugaan korupsi ketika keduanya menjabat Ketua MK. Namun, akhirnya Jimly dan Mahfud meralat kembali apa yang dilontarkannya.

Menurut Mahfud, ia memang menerima laporan soal Jimly dari pesan singkat dan surat elektronik (e-mail).

"Cuma itu sampah, jadi sekarang tidak usah dipedulikan lagilah SMS dan e-mail seperti itu," kata Mahfud sebelum mengisi diskusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (10/10/2013).

Namun, ia tak mau memberikan pernyataan lebih jauh soal adanya laporan dugaan korupsi terkait Jimly. Ia meminta hal itu tak perlu dibicarakan lagi karena Jimly juga sudah mengklarifikasi data-data yang diperoleh Mahfud. 

"Enggak berseteru. Kalau baca lengkap, enggak akan seperti itu," ujar bakal calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa ini.

Tak hanya Mahfud, Jimly  juga mengklarifikasi tudingannya terkait Mahfud. Ia mengakui memang memiliki laporan yang disampaikan melalui e-mail terkait dugaan korupsi selama Mahfud menjabat. Tetapi, kata jimly, laporan-laporan itu sulit dipercaya.

"Jangan dipercaya itu, isi e-mail-nya ngawur semua," kata Jimly.

Jimly mengatakan, dia memang belum sempat membaca isi data-data pada e-mail tersebut secara detail. Oleh karena itu, ia menyarankan berbagai pihak untuk berhati-hati jika menerima e-mail dari pihak-pihak tertentu. Situasi yang menimpa Ketua MK nonaktif Akil Mochtar, menurutnya, rentan dimanfaatkan berbagai pihak untuk melakukan hal-hal manipulatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com