Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi "Ngaku" Bertemu Mega 4 Kali Seminggu

Kompas.com - 13/09/2013, 13:04 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Hubungan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo semakin "mesra". Jokowi bahkan mengaku dalam seminggu empat kali melakukan pertemuan dengan Presiden RI kelima tersebut.

Hal ini terungkap saat wartawan bertanya kepada Jokowi tentang isi pembicaraan mereka. Awalnya internal PDI Perjuangan sempat mengungkapkan sinyal dipilihnya Jokowi sudah semakin kuat. Selain kerap diikutkan ke sejumlah daerah, Jokowi disebutkan juga selalu melakukan pertemuan khusus dengan Megawati dua kali dalam seminggu.

“Dua kali seminggu? Empat kali malahan dalam seminggu. Ha-ha-ha,” ujar Jokowi di Kompleks Parlemen, Jumat (13/9/2013).

Namun, Jokowi menampik pertemuan dia dengan Megawati membahas urusan politik. Jokowi pun berseloroh dia dan Megawati sudah layaknya seperti anak dan orang tua, sehingga Jokowi merasa wajar jika seorang anak kerap mendatangi orang tuanya. Apa saja yang dilakukan Jokowi bersama Megawati?

“Kalau sama Ibu itu, saya makan malam, kadang-kadang makan ke keluar, kadang ke kawinan ya itu saja,” tutur kader PDI Perjuangan ini.

Jika di meja makan, Jokowi juga mengaku sama sekali tak membahas urusan politik. Lagi-lagi Jokowi berkilah.

“Kalau makan malam urusannya nasi goreng, bicara urusan ayam goreng. Urusan masalah rendang. Nggak percaya? Ikut gimana?” seloroh Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi mendapat dukungan hampir dari seluruh pengurus daerah tingkat I dari Aceh hingga Papua PDI Perjuangan untuk maju sebagai capres yang diusung partai berlambang banteng moncong putih itu. Hal ini terungkap dalam pandangan daerah rapat kerja nasional III PDI Perjuangan pekan lalu.

Selain dukungan daerah, Jokowi juga seolah mendapatkan sinyal restu dari Megawati. Mega mendapuk Jokowi sebagai pembaca naskah pidato Bung Karno yang berjudul “Dedication of Life”. Usai Jokowi membacakan naskah itu, Mega pun memuji Jokowi memiliki getaran seperti Bung Karno.

Jokowi, kata Mega, juga merupakan salah satu pemimpin muda potensial. Namun, hasil keputusan Rakernas III memberikan mandat sepenuhnya kepada Megawati untuk menentukan capres dan momentum pendeklarasian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com