Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KY Akan Periksa Sejumlah Saksi Terkait Perkara PK Sudjiono Timan

Kompas.com - 30/08/2013, 14:07 WIB
Ariane Meida

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Komisi Yudisial (KY) Asep Rahmat Fajar mengatakan, selama sepekan ini, KY telah bergerak melakukan validasi awal mengenai laporan dan informasi perkara PK Sudjiono Timan. Setelah melakukan penelusuran awal, menurut Asep, KY telah membuat tim panel dan tim investigasi untuk menelusuri kasus ini lebih dalam.

Kini, KY telah melakukan pemanggilan dan meminta keterangan para saksi.

"Beberapa saksi sudah diidentifikasi untuk dipanggil dalam waktu tidak terlalu lama lagi. Ada dari praktisi hukum dan ada juga internal dari mahkamah agung," ujar Komisioner Komisi Yudisial (KY) Bidang Rekrutmen Hakim Taufiqurrohman Syahuri, Jumat (30/8/2013), dalam konferensi pers di Kantor KY, Jakarta.

Menurut Taufiq, KY akan terus menelusuri dugaan kecurangan dalam putusan PK ini. Jika diperlukan, KY akan bekerja sama dengan institusi lain. "Apakah KY mampu menelusuri kecurangan? Ini tantangan bagi KY. Kalau ada pidananya, KY tentu akan bekerja sama dengan institusi lain," kata Taufiq.

Menurut Taufiq, terdapat kecurigaan terhadap salah satu anggota majelis hakim PK Sudjiono Timan. Ia mengatakan, ada seorang saksi yang mengaku mengenal dengan baik perilaku hakim tersebut dan bersemangat dalam memberikan kesaksian.

"Ada salah satu saksi yang sudah bersemangat, dan tahu betul perilaku salah satu hakim di majelis," ujar Taufiq.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com