Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Terenyuh Dengar Cerita Warga Sampang

Kompas.com - 24/07/2013, 22:10 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, konflik yang terjadi di Sampang, Madura, Jawa Timur, merupakan konflik intra-agama, atau benturan antarsesama umat Islam di Madura.

Hal ini disampaikan Presiden dalam sambutannya saat menghadiri buka puasa bersama di kediaman Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman di Jakarta, Rabu (24/7/2013). "Saya belum lama menerima kedatangan saudara kita dari Madura. Ada sebuah konflik, benturan intra-agama, sesama umat Islam yang ada di Madura," kata Presiden.

Dia menilai, sedianya konflik semacam ini tidak perlu terjadi. Presiden mengatakan, loyalitas utama warga negara haruslah ditujukan kepada bangsa dan negara, bukan untuk daerah asalnya, agama, ataupun suku. Dalam sambutannya, Presiden juga mengaku terenyuh mendengar cerita dari warga Sampang.

"Sesama umat Islam yang ada di Madura. Yang saya sampaikan ini bagian begitu banyak yang menyentuh sesuatu yang asasi, kebangsaan, masa kini dan masa depan," katanya.

Dia juga mengatakan, ada tujuh hal yang patut dijalankan masyarakat Indonesia yang multipartai dan multibudaya dalam kehidupan berdemokrasi. Ketujuh hal itu adalah siap menerima perbedaan, mewadahi aspirasi minoritas, penyelesaian konflik secara damai dan bermartabat, kebebasan yang tidak melecehkan atau menistakan simbol identitas yang lain, menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan apa pun, menjadi teladan, dan mewujudkan kehidupan yang harmonis.

Selain itu, Kepala Negara berpesan agar tidak ada pemaksaan terkait dengan kepercayaan di Tanah Air. "Marilah kita bangun civil society, masyarakat madani yang juga bertanggung jawab, yang punya nilai-nilai baik, mencirikan good society, dia bisa mengatakan ini enggak baik, ini baik, ini enggak boleh, ini boleh. Kalau itu tidak ada dan mengharapkan negara sebagai polisi, maka kehidupan kita tidak baik," tutur Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com