Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sangsi Terhadap Hati

Kompas.com - 03/07/2013, 20:11 WIB
Jodhi Yudono

Penulis


Catatan Kaki Jodhi Yudono

Orang bicara cinta
Atas nama Tuhannya
Sambil menyiksa membunuh
Berdasarkan keyakinan mereka...(lagu Cinta, Swami)

Orang-orang yang di mulutnya penuh kata cinta, sebagian di antaranya adalah drakula yang haus darah. Orang yang memegang parang di tangan kanannya, adalah ia yang mengelus lembut seorang anak dengan tangan kirinya. Orang-orang yang mengucapkan nama Tuhan, adalah dia yang mengumbar kekejaman. Dan jam yang berdetak di rumah, di pergelangan tangan, di kantor-kantor stasiun televisi, stasiun radio, adakah masih menjadi petunjuk pasti tentang waktu.

Pun demikian dengan timbangan yang ada di toko-toko emas, di pasar, di rumah sakit, sampai yang dibawa keliling oleh penjaja timbangan, apakah semua juga masih menjadi petunjuk tepat soal berat.

Nada fa, sol, la, yang Anda dengar, jangan-jangan juga telah geseh menjadi fi, sel, dan le, karena garpu tala yang biasa digunakan sebagai tanda nada boleh jadi telah memuai atau bahkan menyusut.

Waktu, timbangan, pendengaran, dan juga pandangan mata, makin tak jelas ukurannya. Kian kabur batas-batasnya.

Situasi inilah yang mungkin mendorong sebagian orang bertindak di luar batas-batas kemanusiaan. Istri tega membunuh suami, suami tega memperkosa anaknya sendiri, anak tega membantai bibinya. Sebuah situasi chaos yang membuat manusia bingung menentukan ukuran dan tanda.

Dan entah kesintingan apa lagi yang belum pernah kita lihat di bumi ini. Bahkan mereka yang mengaku punya agama yang sama, punya Tuhan yang sama, punya alkitab dan nabi yang sama, juga saling membenci dan melukai.

Maka ingatlah kita pada kekerasan yang terjadi di Madura. Ratusan orang menyerang sebuah desa kecil yang dihuni pemeluk Syiah. Membakar rumah, menganiaya, membunuh satu orang dan melukai puluhan lainnya. Tak hanya itu, para penyerang kemudian mengusir warga desa itu karena dianggap murtad.

Duh...! Yang tak kalah mengejutkan adalah, polling Lingkaran Survei Indonesia menemukan: hampir satu dari empat orang Indonesia bisa mentolerir kekerasan, untuk menegakkan apa yang mereka yakini sebagai kebenaran agama.

Buru-buru Kokom mematikan televisi. Semakin lama dia terpaku di depan layar kaca, kian kacaulah otaknya. Gosip artis, berita politik, berita tentang bencana alam, hedeh... semua bersaling-silang di benak Kokom.

Sempat juga terlintas di pikiran Kokom, jangan-jangan dirinya sudah tidak waras. Awalnya, istri Juha ini sangsi dengan bobot badannya yang mendadak membengkak usai menimbang di tempat praktek seorang dokter anak.

Ya, ya, Kokom juga tahu persis dirinya sedang mengandung. Tapi ia yakin, percepatan bobot badannya tak sedrastis itu. Lantaran curiga itulah, ia pergi ke rumah bidan di belakang rumahnya. Hasilnya, tak seberat hasil timbangan sebelumnya.

Ketika berjalan dari rumah bidan Aminah, hatinya juga mulai diliputi kesangsian. Jangan-jangan, timbangan yang kedua juga salah, ’Ini perlu pembanding’ , katanya dalam hati.

Untunglah, sebelum sampai ke rumah, seorang penjual jasa penimbangan lewat. Kokom pun bergegas memanggilnya. Dan pada timbangan ketiga itu, hati Kokom tak kurang kecewanya. Sebab, ini kali hasilnya pun berbeda.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

    Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

    Nasional
    Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

    Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

    Nasional
    Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

    Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

    Nasional
    Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

    Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

    Nasional
    Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

    Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

    Nasional
    Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

    Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

    Nasional
    Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

    Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

    Nasional
    Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

    Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

    Nasional
    Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

    Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

    Nasional
    Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

    Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

    Nasional
    Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

    Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

    Nasional
    Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

    Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

    Nasional
    Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

    Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com