Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Kecurangan TSM Benar Terjadi di Pemilu 2024, Megawati: Buktinya Ada, tapi Diumpetin

Kompas.com - 05/07/2024, 15:17 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menyebut bahwa kecurangan terstruktur, sistematis dan masif (TSM) yang terjadi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 bukan sekadar isapan jempol.

Dia pun menantang awak media untuk berani menyuarakan hal tersebut. Momen itu terjadi ketika Megawati berpidato di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2024).

Awalnya, Megawati menyinggung bahwa Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sudah mengatur hal ideal mengenai sistem pemerintahan, ekonomi hingga tanggung jawab negara untuk menjamin pemenuhan hak-hak warganya.

Namun, menurut Presiden ke-5 RI ini, hak-hak tersebut belum dipenuhi oleh pemerintah saat ini.

Baca juga: Megawati Disebut Sudah Tahu Buku DPP PDI-P Juga Disita Penyidik KPK

Alhasil, Megawati pun bertanya kepada mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) sekaligus mantan calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Mahfud MD.

"Saya tanya dengan Pak Mahfud, 'Benar, kita benar masuk warga negara mana sih, kok kayaknya kita tidak mendapatkan hak itu?'" kata Megawati ke Mahfud.

Megawati pun mengatakan bahwa kecurangan TSM dalam Pemilu 2024 memang terjadi.

"Terus saya mau. Hayo, terus saya disuruh... saya disuruh. Saya bilang lho TSM memang ada kenapa kalian enggak berani ngomong," ujar Megawati yang meminta awak media menuliskan soal kecurangan pada pemilu tersebut.

Baca juga: Sebut Buku Partai yang Disita KPK Berisi Arahan Megawati, Adian: Boleh Enggak Kita Waspada?

Meski demikian, Megawati menyadari bahwa pernyataannya itu bisa mengarah kepada pemanggilan oleh aparat penegak hukum apabila dipublikasikan media.

Namun, Megawati tetap bersikeras bahwa TSM terjadi pada Pemilu 2024. Hanya saja, menurut dia, buktinya terus menerus disembunyikan.

"Kalau saya ngomong gini lalu wartawan nulis, Ibu Megawati mengatakan itu TSM, saya boleh terus saya mau dipanggil polisi. Orang buktinya (TSM) ada, tapi diumpetin, kan gampang saja lho," kata Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini.

Megawati kemudian meminta seluruh kadernya untuk berani menyampaikan kecurangan pemilu meskipun berisiko dipanggil polisi.

Baca juga: Megawati Disebut Sudah Tahu Buku DPP PDI-P Juga Disita Penyidik KPK

Dia lantas sempat bernyanyi lagu yang disebutnya "Ilalang yang Bergoyang" untuk meminta para kader PDI-P tidak takut menyuarakan perihal kecurangan TSM yang terjadi pada Pemilu 2024.

"Dengan TSM terus kalau begitu pada takut melihat ilalang bergoyang saja pada gemetaran itu ilusi tahu enggak. Terus begitu mau dipanggil polisi, 'oh Bu Mega mau jadi provokator'," kata Megawati.

"Untuk menerjemahkan ilalang yang bergoyang, keren enggak? Terus mau dibilang provokator cabut saja ilalang. Tahu enggak ilalangnya apa? Rumput toh. Kok susah amat. Itu kan bisa juga sebagai kalau umpamanya sandi itu sandi negara. Loh saya jangan dilupakan, Presiden ke-5 Republik Indonesia menguasai seluruh aparatur negara. Gile, jadi saya terus dipikir enggak tahu, ya tahu isi perutnya," ujarnya lagi.

Baca juga: Tertawa Hasto Dipanggil Polisi, Megawati: Kamu Rasakan seperti Saya Waktu Zaman Orba

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tambang Emas di Gorontalo Longsor: 11 Orang Tewas, 22 Korban Hilang

Tambang Emas di Gorontalo Longsor: 11 Orang Tewas, 22 Korban Hilang

Nasional
Prabowo: BPK Andalan Kita, Harus Lebih Ketat Mengawasi ke Depannya

Prabowo: BPK Andalan Kita, Harus Lebih Ketat Mengawasi ke Depannya

Nasional
BNPB: 49 Rumah Rusak dan 12 Warga Terluka akibat Gempa di Batang

BNPB: 49 Rumah Rusak dan 12 Warga Terluka akibat Gempa di Batang

Nasional
Jelang Pilkada, Ketua Bawaslu Minta Jajaran Kaji Matang Laporan Pelanggaran ASN

Jelang Pilkada, Ketua Bawaslu Minta Jajaran Kaji Matang Laporan Pelanggaran ASN

Nasional
Di Depan Wartawan, Prabowo Peragakan Gerakan Silat hingga Lari Kecil Sebelum Bertemu Jokowi

Di Depan Wartawan, Prabowo Peragakan Gerakan Silat hingga Lari Kecil Sebelum Bertemu Jokowi

Nasional
Ditanya Wacana Memiskinkan Koruptor, Calon Hakim Agung: Kita Tidak Boleh Mendzolimi Orang

Ditanya Wacana Memiskinkan Koruptor, Calon Hakim Agung: Kita Tidak Boleh Mendzolimi Orang

Nasional
Jamaah Islamiyah Bubar, Aksi Terorisme di Indonesia Berakhir?

Jamaah Islamiyah Bubar, Aksi Terorisme di Indonesia Berakhir?

Nasional
Antisipasi Kemungkinan Terburuk Konflik LCS, TNI Siagakan Kekuatan di Perbatasan Natuna Utara

Antisipasi Kemungkinan Terburuk Konflik LCS, TNI Siagakan Kekuatan di Perbatasan Natuna Utara

Nasional
Penetapan Tersangka Pegi Tidak Sah, Anggota Komisi III Minta Penyidik, Kapolda Jabar hingga Dirkrimum Disanksi

Penetapan Tersangka Pegi Tidak Sah, Anggota Komisi III Minta Penyidik, Kapolda Jabar hingga Dirkrimum Disanksi

Nasional
Jokowi: Untuk Tumbuh Lebih Kompetitif, Kita Harus Lincah dan Taktis

Jokowi: Untuk Tumbuh Lebih Kompetitif, Kita Harus Lincah dan Taktis

Nasional
Jokowi Minta Menteri dan Kepala Lembaga Tindak Lanjuti Rekomendasi BPK

Jokowi Minta Menteri dan Kepala Lembaga Tindak Lanjuti Rekomendasi BPK

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat kepada PM Baru Belanda Dick Schoof

Jokowi Ucapkan Selamat kepada PM Baru Belanda Dick Schoof

Nasional
Jokowi Yakin Prabowo Bakal Ikuti Rekomendasi BPK: Agar Uang Rakyat Dikelola Transparan

Jokowi Yakin Prabowo Bakal Ikuti Rekomendasi BPK: Agar Uang Rakyat Dikelola Transparan

Nasional
'Pegi Bebas, Masalah Belum Tuntas', 4 Hal yang Harus Didalami di Kasus 'Vina Cirebon'

"Pegi Bebas, Masalah Belum Tuntas", 4 Hal yang Harus Didalami di Kasus "Vina Cirebon"

Nasional
Majelis Hakim yang Bebaskan dan Adili Kembali Gazalba Saleh Masih Sama

Majelis Hakim yang Bebaskan dan Adili Kembali Gazalba Saleh Masih Sama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com