Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan 2 Gudang Logistik di Papua Tengah Diperkirakan Rampung Agustus 2024

Kompas.com - 24/06/2024, 21:33 WIB
Tria Sutrisna,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) memperkirakan, pembangunan gudang logistik sekaligus lumbung pangan di dua distrik Kabupaten Puncak, Papua Tengah rampung Agustus 2024.

Plt Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana Kemenko PMK Sorni Paskah Daeli menjelaskan, pembangunan gudang logistik di distrik Sinak diperkirakan rampung pada Juni 2024 ini.

“Pembangunan gudang logistik di Sinak progresnya per tanggal 14 Juni itu sudah 96 persen,” ujar Sorni kepada wartawan di Gedung Kemenko PMK, Senin (24/6/2024).

Baca juga: Tangani Kekeringan Papua Tengah: Kirim Bantuan hingga Bangun Lumbung Pangan dan Jalan

Sedangkan untuk proses pembangunan gudang logistik di Distrik Agandugume diperkirakan rampung pada Agustus 2024 mendatang.

Menurut Sorni, progres pembangunan di Distrik Agandugume berjalan lebih lambat karena daerah itu menjadi pelintasan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

“Di Agandugume masih clearing area. Petugas keamanan masih membersihkan daerah itu karena daerah Agandugume adalah persilangan KKB. Jadi harus disingkirkan jauh jauh dulu baru dibangun. Itu bulan Agustus rampung janjinya dari teman-teman kodam,” kata Sorni.


Diberitakan sebelumnya, Menko PMK Muhadjir Effendy mengungkapkan, pembangunan gudang logistik yang juga jadi lumbung pangan untuk mengantisipasi kelaparan ekstrem di wilayah Papua.

Menurut Muhadjir, dua distrik itu dipilih lantaran berada di dataran tinggi. Penyaluran logistik ke distrik di dataran rendah dinilai akan lebih mudah.

Pada 2023, Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Papua Tengah dilanda kekeringan yang membuat umbi-umbian sebagai makanan pokok membusuk.

Baca juga: Menko PMK Ungkap Pembangunan Lumbung Pangan di Papua Tengah Bakal Selesai Tahun Ini

Kekeringan yang menjadi sebab gagal panen ini dipengaruhi musim kemarau berkepanjangan yang diiringi cuaca dingin ekstrim. Kekeringan itu juga menyebabkan warga kesulitan mendapat air bersih.

Namun, pemerintah saat itu kesulitan mengirim bantuan pangan ke sana karena minimnya infrastruktur.

Akhirnya, penduduk distrik Agandugume perlu menempuh perjalanan selama dua hari satu malam ke Distrik Sinak untuk menjemput bantuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Imigrasi Perpanjang Pencegahan Firli Bahuri ke Luar Negeri Sampai 25 Desember 2024

Imigrasi Perpanjang Pencegahan Firli Bahuri ke Luar Negeri Sampai 25 Desember 2024

Nasional
KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Usai Rapat Bareng Jokowi, Telkomsigma Sebut Peretasan PDN Bisa Diselesaikan

Usai Rapat Bareng Jokowi, Telkomsigma Sebut Peretasan PDN Bisa Diselesaikan

Nasional
Menkominfo dan Kepala BSSN 'Menghilang' usai Ratas PDN di Istana, Tak Ikut Beri Keterangan Pers

Menkominfo dan Kepala BSSN "Menghilang" usai Ratas PDN di Istana, Tak Ikut Beri Keterangan Pers

Nasional
Jaksa KPK Ungkap Anak SYL Indira Chunda Kembalikan Uang Rp 293 Juta

Jaksa KPK Ungkap Anak SYL Indira Chunda Kembalikan Uang Rp 293 Juta

Nasional
Pastikan Data di Kementeriannya Aman, Menpan-RB: Kita Ada 'Backup' Data

Pastikan Data di Kementeriannya Aman, Menpan-RB: Kita Ada "Backup" Data

Nasional
Nasdem Sebut Presiden PKS Ralat Pernyataan, Wagub Diserahkan ke Anies

Nasdem Sebut Presiden PKS Ralat Pernyataan, Wagub Diserahkan ke Anies

Nasional
Hal Memberatkan Tuntutan Eks Sekjen Kementan, Tak Dukung Pemberantasan Korupsi

Hal Memberatkan Tuntutan Eks Sekjen Kementan, Tak Dukung Pemberantasan Korupsi

Nasional
Tuntutan SYL, Ada Pengembalian Uang dari Ahmad Sahroni dan Nasdem

Tuntutan SYL, Ada Pengembalian Uang dari Ahmad Sahroni dan Nasdem

Nasional
Eks Direktur Alsintan Kementan Dituntut 6 Tahun Bui

Eks Direktur Alsintan Kementan Dituntut 6 Tahun Bui

Nasional
Budi Arie Didesak Mundur, Projo: Masak Komandan Kabur?

Budi Arie Didesak Mundur, Projo: Masak Komandan Kabur?

Nasional
Selain Penjara 12 Tahun, SYL Juga Dituntut Bayar Uang Pengganti Rp 44,2 Miliar dan 30.000 Dollar AS

Selain Penjara 12 Tahun, SYL Juga Dituntut Bayar Uang Pengganti Rp 44,2 Miliar dan 30.000 Dollar AS

Nasional
Dugaan Pemerasan di Kementan, Eks Sekjen Dituntut 6 Tahun Kurungan

Dugaan Pemerasan di Kementan, Eks Sekjen Dituntut 6 Tahun Kurungan

Nasional
Buntut Peretasan, Pemerintah Kaji Contoh Pengelolaan PDN di Luar Negeri

Buntut Peretasan, Pemerintah Kaji Contoh Pengelolaan PDN di Luar Negeri

Nasional
Bertemu Delegasi Parlemen Thailand, Menpan-RB Anas Bahas Transformasi Digital

Bertemu Delegasi Parlemen Thailand, Menpan-RB Anas Bahas Transformasi Digital

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com