JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo buka suara saat ditanya pendapatnya perihal pengusulan nama Anies Baswedan sebagai bakal calon gubernur Jakarta oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P Jakarta.
Sebagaimana diketahui, Anies menjadi satu dari 10 nama yang diusulkan DPD PDI-P Jakarta untuk didukung pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
Ganjar mengatakan, usulan nama Anies tersebut perlu dibicarakan lebih lanjut. Serta, melalui proses negosiasi dengan pihak Anies.
“Nah itu yang musti diobrolkan dan mudah-mudahan bisa bernegosiasi,” kata Ganjar dikutip dari program Kompas Petang di Kompas TV, Senin (17/6/2024).
Baca juga: Anies Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil-Kaesang Dinilai Bisa Jadi Lawan yang Cukup Berat
Namun, mantan calon presiden (capres) pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 ini mengatakan, tidak perlu dipaksakan jika akhirnya PDI-P dan Anies tidak menemukan kecocokan.
“Tapi seandainya tidak cocok, menurut saya, tidak usah dipaksakan,” ujar Ganjar.
Sebagaimana diberitakan, ada 10 nama yang diajukan oleh DPD Jakarta ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P, untuk ikut kontestasi Pilkada Jakarta 2024.
Politikus PDI-P Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau lebih dikenal Ahok mengatakan, ada nama Anies Baswedan yang masuk dalam usulan itu.
"Dari DPD Jakarta ajukan 10 nama, kalau tidak salah di dalamnya ada nama Pak Anies," kata Ahok saat dikonfirmasi pada 16 Juni 2024.
Selain itu, nama Ahok sendiri juga masuk dalam usulan DPD PDI-P Jakarta untuk DPP, disusul dengan Djarot Saiful Hidayat.
Baca juga: 10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa
Sementara itu, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani sebelumnya juga telah mengungkapkan ketertarikan pada sosok Anies terkait Pilkada Jakarta 2024.
Menurut Puan, partai harus realistis melihat situasi di lapangan dan mendengarkan masukan masyarakat terhadap sosok calon pemimpin, terkhusus untuk Jakarta.
Namun, dia menyebut bahwa PDI-P belum mengambil keputusan mengenai siapa sosok yang bakal diusung di Pilkada Jakarta 2024.
Hanya saja, mewujudukan kerja sama politik antara PDI-P dan Anies Baswedan nampaknya bakal tidak mudah. Sebab, keduanya pernah saling berhadapan pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.
Bahkan, akhirnya menjadi kenangan pahit bagi PDI-P. Pasalnya, tak hanya kalah, calon wakil gubernur (cawagub) yang diusungnya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sampai harus dibawa ke meja hijau dan merasakan berada di balik jeruji besi.
Baca juga: Anies Putuskan Maju Pilkada Jakarta, Akankah Berdampingan dengan Kaesang?
Namun, PDI-P tampak tak lagi memberikan resistensi terhadap Anies semenjak gelaran Pilpres 2024. Padahal, sebelumnya secara tak langsung kerap menganggap Anies sebagai antitesa dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebaliknya, buntut dari Pilpres 2024, PDI-P mengganggap Jokowi dan putranya Gibran Rakabuming Raka bukan lagi bagian dari partai.
Selain itu, Anies Baswedan diketahui berada di kubu yang berbeda dengan PDI-P di Pilpres 2024. Dia bersama Muhaimin Iskandar diusung oleh Koalisi Perubahan yang berisi Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sedangkan PDI-P bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hanura, dan Perindo mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Namun, kedua kubu tersebut kalah pada Pilpres 2024. Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang pilpres.
Pasangan Prabowo-Gibran diusung oleh Koalisi Indonesia Maju yang diisi oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), Gelora, Garuda, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Baca juga: Ganjar Tanggapi soal DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta 2024
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.