Namun, Adi meyakini bahwa PPP mampu kembali pada 2029 karena kekurangan suara dari hasil Pileg 2024 sekitar 150.000 suara saja. Dengan kata lain, sudah memiliki modal 3,87 persen suara.
Hanya saja, mempertahankan 3,87 persen suara sekaligus mencari sisanya dengan menggaet pemilih muda tidaklah mudah. Untuk itu, Adi mengatakan, salah satu cara yang bisa dilakukan PPP adalah memenangkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
“Pilkada serentak 27 November ini menjadi pertaruhan bagi PPP bahwa calon-calon yang mereka usung nantinya tentunya harus menjadi ujung tombak di mana bisa mengangkat kembali marwah politik PPP lolos ke parlemen yang saya kira banyak di-support oleh rakyat,” ujarnya.
Baca juga: Tak Ada Cara Lain yang Bisa Antarkan PPP Lolos ke Parlemen
Sebagaimana diketahui, asa PPP untuk lolos ke parlemen nayris dipastikan kandas setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menolak enam gugatan sengketa hasil Pileg 2024 yang diajukan partai tersebut.
Ini bakal menjadi momen bersejarah karena untuk kali pertama bagi PPP tidak lolos ke parlemen setelah 31 tahun eksis dalam perpolitikan di Tanah Air.
Berdasarkan hasil penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU), PPP hanya memperoleh 5.878.777 suara atau setara 3,87 persen pada Pileg 2024.
Padahal, berdasarkan Undang-Undang (UU) Pemilu, sebuah partai politik (parpol) harus memenuhi ambang batas parlemen sebesar 4 persen untuk bisa mengirimkan kadernya di DPR RI.
Baca juga: Akhir 31 Tahun PPP di Senayan: Konflik Internal, Salah Dukung, dan Evaluasi Sistem Pemilu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.