Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Afif
Hakim PTUN Palembang

Lulusan Program Doktor Fakultas Hukum Universitas Andalas.

Rekrutmen Calon Kepala Daerah: Cegah Politik Dinasti

Kompas.com - 30/05/2024, 09:25 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Contoh lain yang memberikan gambaran mengenai dampak buruk dinasti politik terjadi di Bangkalan. Ketika dinasti Fuad Amin Imran menguasai daerah tersebut.

Setelah masa jabatannya sebagai bupati, kekuasaan diteruskan kepada anaknya, Makmun Ibnu Fuad, yang juga dikenal sebagai Ra Momon. Kekuasaan yang berpindah tangan secara turun-temurun ini membentuk dinasti politik yang kuat di Bangkalan.

Dinasti Fuad Amin tidak hanya menguasai jabatan eksekutif, tetapi juga memengaruhi banyak posisi strategis lainnya dalam pemerintahan daerah dan lembaga-lembaga kunci lainnya.

Ketika kekuasaan eksekutif dan pengaruh terhadap legislatif dikuasai oleh satu keluarga, kemampuan untuk saling mengawasi dan mempertahankan akuntabilitas melemah.

Kasus korupsi yang melibatkan Fuad Amin Imran menjadi bukti konkret tentang bagaimana dinasti politik dapat menyuburkan praktik-praktik koruptif.

Pada 2014, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Fuad Amin atas dugaan korupsi dan pencucian uang dengan kerugian ditafsir mencapai Rp 414 miliar.

Kasus dinasti politik yang menguasai satu daerah juga terjadi di Kabupaten Solok Selatan. Saat ini, bupati dijabat oleh Kairunnas, sementara Ketua DPRD dijabat oleh anak kandungnya, Zigo Rolanda.

Dinasti ini memang belum terjerat pidana. Namun dalam beberapa waktu belakangan mulai mendapat sorotan karena kasus pengusaan lahan negara secara ilegal yang menyeret nama Khairunnas.

Kasus-kasus ini menunjukkan betapa rentanya sistem pemerintahan daerah terhadap penyalahgunaan kekuasaan ketika terdapat hubungan kekeluargaan antara eksekutif dan legislatif.

Ketika kepala daerah memiliki ikatan keluarga dengan pimpinan DPRD, pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja pemerintah daerah cenderung tidak efektif.

DPRD, yang seharusnya mengkritisi dan mengawasi kinerja eksekutif, justru cenderung memberikan dukungan tanpa evaluasi yang kritis.

Akibatnya, meskipun kinerja pemerintah daerah buruk, tetap mendapatkan apresiasi dari DPRD. Masalah ini tidak hanya merusak checks and balances, tetapi juga membuka peluang bagi terjadinya korupsi dan nepotisme.

Dinasti politik, di mana kekuasaan diturunkan dalam satu keluarga, sering kali menghasilkan pemerintahan yang tidak transparan dan tidak akuntabel. Dalam situasi seperti ini, keputusan-keputusan penting bisa dibuat berdasarkan kepentingan keluarga, bukan kepentingan publik.

Filter dalam rekrutmen kepala daerah

Bila dirunut ke belakang, sebagaimana yang sebelumnya pernah penulis ungkapkan, bahwa persoalan ini terjadi karena tidak adanya filter yang baik dalam proses rekrutmen bakal calon kepala daerah.

Oleh sebab itu, untuk mencegah suatu daerah dikuasai oleh satu keluarga perlu ada filter saat proses rekrutmen bakal calon kepala daerah.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

Nasional
Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Nasional
Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Nasional
KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com