Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rasminto
Dosen

Dosen Prodi Geografi FKIP Universitas Islam 45 (UNISMA) dan Pemerhati Sosial dan Kependudukan

Refleksi 26 Tahun Reformasi: Perbaiki Penegakan Hukum dan Pendidikan Terjangkau

Kompas.com - 25/05/2024, 14:44 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Berdasarkan data Susenas, 2023 menunjukkan data APS jenjang SD atau kelompok umur 7-12 tahun mencapai angka 99,16 persen dan jenjang SMP atau kelompok umur 13-15 tahun mencapai angka 96,1 persen.

Di sisi lain, APS pada jenjang SMA atau kelompok umur 16-18 tahun hanya 73,42 persen. Ironisnya lagi APS pada jenjang perguruan tinggi atau kelompok umur 19-23 tahun hanya mencapai angka 28,96 persen.

BPS (2023) merilis data buta aksara nasional, dengan menunjukkan angka buta aksara penduduk berumur 10 tahun sebesar 3,18 persen yang merupakan angka terendah dalam kurun waktu 12 tahun terakhir.

Angka ini turun sebesar 3,26 persen dibandingkan pada 2011. Adapun angka buta aksara tertinggi terjadi pada 2011 sebesar 6,44 persen.

Angka buta aksara yang tergolong tinggi melebihi kisaran 5 persen pada 2023 tersebar di lima wilayah dari 34 provinsi di Indonesia. Kelima provinsi tersebut adalah Provinsi Papua (15,12 persen), Provinsi Nusa Tenggara Barat (9,79 persen), Provinsi Jawa Timur (5,83 persen), Provinsi Sulawesi Selatan (5,62 persen), dan Provinsi Jawa Tengah (5,18 persen).

Buta aksara yang dialami anak-anak Indonesia memperlihatkan adanya persoalan literasi yang masih menjadi pekerjaan rumah utama.

Buta aksara akan berpengaruh pada aspek kehidupan lainnya, seperti produktivitas ekonomi, sosial, dan kemampuan literasi. Literasi yang dimaksud termasuk terhadap digital dan bencana.

Menuntaskan agenda reformasi

Lebih dari dua dekade telah berlalu sejak Reformasi 1998 membuka lembaran baru dalam sejarah Indonesia. Reformasi itu lahir dari semangat rakyat untuk menciptakan tatanan yang lebih demokratis, adil, dan sejahtera.

Namun, perjalanan menuju realisasi cita-cita reformasi masih panjang dan penuh tantangan. Hingga kini, problematika bangsa seperti penegakan hukum yang belum optimal dan mahalnya biaya pendidikan masih memerlukan perhatian serius.

Dalam konteks inilah, harapan besar diletakkan pada kehadiran negara yang kuat, responsif, dan berkomitmen untuk menuntaskan agenda reformasi.

Harapan terhadap negara dalam penegakan hukum sangat besar. Negara diharapkan hadir dengan komitmen kuat untuk memberantas korupsi, memperkuat integritas dan profesionalisme aparat penegak hukum.

Supremasi hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu, memastikan keadilan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Hanya dengan demikian, kepercayaan publik terhadap institusi hukum dapat dipulihkan dan diperkuat.

Di bidang pendidikan, harapan terhadap negara adalah untuk memastikan bahwa setiap anak Indonesia, tanpa terkecuali, memiliki akses ke pendidikan yang terjangkau dan berkualitas.

Negara harus hadir dengan kebijakan yang efektif dan pro wong cilik demi mengatasi mahalnya biaya pendidikan, meningkatkan kualitas guru dan fasilitas sekolah, serta mengintegrasikan teknologi dalam proses belajar mengajar.

Pendidikan yang inklusif dan merata akan menjadi fondasi bagi pembangunan manusia yang unggul dan berdaya saing global.

Demokrasi yang sehat memerlukan partisipasi aktif dari seluruh warga negara. Harapan terhadap negara adalah untuk terus memperkuat demokrasi dengan mendukung kebebasan berpendapat, berserikat, dan berpartisipasi dalam proses politik.

Negara harus memastikan bahwa suara rakyat didengar dan diakomodasi dalam setiap pengambilan kebijakan.

Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sipil sangat penting untuk menciptakan pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan responsif terhadap kebutuhan rakyat.

Semoga para pejuang bangsa khususnya pejuang reformasi 1998 diampuni segala dosa dan khilafnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Nasional
DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi 'Online' ke MKD

DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Nasional
PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Nasional
Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Nasional
BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

Nasional
Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Nasional
Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi 'Online'

Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi "Online"

Nasional
Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Nasional
Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Nasional
PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

Nasional
Bawaslu Luncurkan Posko Kawal Hak Pilih Pilkada Serentak 2024

Bawaslu Luncurkan Posko Kawal Hak Pilih Pilkada Serentak 2024

Nasional
KY Terima Laporan KPK terhadap Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

KY Terima Laporan KPK terhadap Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com