Dalam sidang, Rabu (22/5/2024), Kepala Badan Standarisasi Instrumen Pertanian Fadjry Djufry mengaku diminta menyediakan mobil untuk Bibie.
Permintaan itu disampaikan oleh Panji Harjanto selaku Aide de Camp (ADC) atau ajudan dari SYL ketika Fadjry menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan).
Atas permintaan itu, Fadjry yang tak bisa menolak akhirnya memberikan mobil dinas operasional Balitbangtan untuk digunakan oleh Bibie.
Menurut Fadjry, mobil dinas Balitbangtan tersebut kemudian dipakai cucu SYL selama lebih kurang tiga tahun, yakni sejak 2020 sampai 2023.
Baca juga: Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya
Kemudian, pada sidang tanggal 22 April 2024, mantan Sub-Koordinator Pemeliharaan Biro Umum dan Pengadaan Kementan, Gempur Aditya, mengungkapkan, Kementan mencairkan dana puluhan juta rupiah untuk biaya perawatan anak dan cucu SYL.
“Itu (permintaan uang) setiap bulan atau setiap apa?” tanya hakim.
“Itu kadang-kadang sih, Pak, tidak setiap bulan, tapi selalu ada, rutin,” jawab Gempur.
“Berapa biasanya sekali Saudara keluarkan itu?” tanya hakim.
“Terakhir itu ada totalnya itu hampir Rp 50 juta, (pernah) Rp 17 juta, sekitar itu, Pak,” kata Gempur.
Menyikapi kesaksian dari para pegawai Kementan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal memanggil sejumlah aggota keluarga SYL untuk besaksi dalam sidang pekan depan.
Jaksa Meyer Simanjuntak menjelaskan, anggota keluarga yang dimaksud itu adalah orang-orang yang diduga memanfaatkan dan menggunakan uang hasil pemerasan serta gratifikasi oleh SYL.
“Ada beberapa keluarga yang sudah kami jadwalkan, yang pertama adalah orang-orang yang ada di dalam BAP (Berita Acara Pemeriksaan), yaitu dari Ibu Ayun Sri selaku istri beliau Pak SYL,” ujar Meyer, Rabu.
“Kemudian, ada anaknya, Pak Kemal Redindo dan juga cucunya Andi Tenri atau dikenal dengan Bibie,” katanya lagi.
Selain itu, anak SYL Indira Chunda Thita Syahrul juga bakal dipanggil bersaksi walau tidak ada dalam BAP.
“Surat panggilan telah kami kirimkan, dan sudah kami minta staf untuk melakukan koordinasi melalui sarana tercepat dalam hal ini media telekomunikasi handphone,” ujar Meyer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.