“Dari data, fakta, dan saksi yang ada ini, kami semakin yakin dari 99 persen, kami sampaikan sekarang 100 persen beliau meninggal karena bunuh diri,” tutur Dankormar.
Dalam konferensi pers, Senin kemarin, pihak Korps Marinir TNI AL juga menghadirkan dokter dari RSUD Dekai, Yahukimo, secara daring. Salah satu dokter RSUD Dekai, dr Glen, membenarkan pernyataan Endi.
“Kami tidak lakukan otopsi karena memang tidak ada dokter spesialis forensik,” kata Glen.
Eko disebut tinggalkan utang
Pihak Marinir juga menyebut Eko meninggalkan utang sekitar Rp 819 juta sebelum bunuh diri, Rp 177 juta di antaranya utang di daerah operasi.
“Kemudian ada Rp 641 juta, total keseluruhan utang almarhum Rp 819 juta,” kata Endi memerinci.
Dankormar tidak bisa memastikan peruntukkan uang-uang tersebut. Namun, terindikasi bahwa Eko terlilit judi online. Itu terlihat dari hasil digital forensik ponsel milik Eko.
“Tetapi dari browsing-browsing yang ada, download yang ada, dari almarhum semuanya judi online di situ. Kenapa saya sampaikan seperti itu? Karena beliau tidak membeli barang apa pun di daerah operasi,” kata Endi.
Baca juga: Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta
Endi mengatakan, Eko juga tidak menjelaskan alasan saat ia meminjam uang ke prajurit lain di daerah operasi.
“Tidak bilang, hanya pinjam. Pokoknya pinjam, karena mungkin perwira jadi dikasih. Kan anggota di sana merasa perjuangan sama-sama di daerah operasi, dikasih. Jadi tidak disampaikan untuk apa,” kata Endi.
Endi mengatakan, berdasarkan keterangan rekan-rekannya di lapangan, Eko merupakan orang yang tertutup.
Dari penelusuran TNI AL, didapati bahwa Eko telah mencari cara mengakhiri hidup lewat internet di ponselnya.
TNI AL juga menemukan catatan di ponsel Eko yang menunjukkan bahwa Eko sudah frustrasi.
“Jadi memang sudah putus asa, mau mati,” kata Dankormar.
Tak jujur demi jaga marwah
Pihak Marinir juga mengungkap alasan mereka awalnya menyebut Eko meninggal dunia karena malaria. Meski, yang sebenarnya, Eko tidak menderita penyakit tersebut.
“Kalau malaria itu sebetulnya upaya kami untuk menjaga nama baik keluarga. Jadi kejadian yang sesungguhnya kan bukan malaria,” kata Endi.
Baca juga: Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga
Endi mengaku sayang keluarga dari Eko, dan ingin menjaga marwah keluarganya.
“Cuma saya sayang dengan keluarga, saya menjaga nama baik keluarga, saya menjaga nama baik almarhum, marwah almarhum di mata tetangga dan saudara-saudara,” kata Endi.
“Lebih malu mana meninggal karena malaria dengan meninggal bunuh diri karena judi online? Lebih terhormat mana? Malaria kan. Maka saya ‘buat’ beritanya malaria,” ujar Dankormar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.