Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Setyo Budiantoro
Dosen

Nexus Strategist Perkumpulan Prakarsa dan Pengajar Pasca-Sarjana Universitas Udayana

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Kompas.com - 06/05/2024, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Fenomena ini seringkali menimbulkan frustrasi dan kekhawatiran di kalangan masyarakat, karena perubahan tersebut dapat memerlukan adaptasi yang signifikan dan sering kali memulai semuanya dari awal.

Klub ini, yang menghimpun para mantan presiden, dapat menjadi wadah strategis untuk memperkuat kontinuitas kebijakan, mendorong dialog antarpemimpin dari berbagai era, dan meminimalkan pengaruh negatif dari "cancel culture".

Dengan memanfaatkan pengalaman dan kebijaksanaan para mantan presiden, klub ini bisa memfasilitasi proses transfer pengetahuan lebih efektif, memastikan bahwa kebijakan yang baik dan telah terbukti efektivitasnya terus dilanjutkan atau disempurnakan, bukan dihapus.

Penting bagi klub ini untuk beroperasi dengan transparansi dan independensi dari kepentingan politik atau bisnis saat ini untuk menjaga integritas dan kepercayaan publik.

Lebih dari sekadar pertukaran ide, Presidential Club bisa berperan sebagai pembangun jembatan antarpartai politik yang sering kali terpecah oleh rivalitas.

Kehadiran para mantan pemimpin dari latar belakang politik yang berbeda dapat memfasilitasi dialog lebih konstruktif, mempromosikan pemahaman dan kompromi yang bisa meredakan tensi politik.

Jaringan global yang dimiliki oleh para mantan presiden ini dapat membantu membuka pintu baru untuk kerja sama bilateral dan multilateral, memperkuat posisi Indonesia dalam berbagai forum internasional, dan meningkatkan pengaruh negara di panggung global.

Inisiatif ini juga berpotensi membantu mengurangi polarisasi politik dengan mempromosikan dialog antara partai-partai politik yang berbeda.

Dengan berbagi pengalaman dan pandangan, para mantan pemimpin dapat mendorong partai politik saat ini untuk menemukan dasar yang sama, pada gilirannya dapat membantu dalam pencapaian konsensus dan keputusan lebih inklusif dan menerima keberagaman.

Presidential Club yang diusulkan oleh Prabowo tidak hanya akan berfungsi sebagai wadah dialog dan konsultasi, tetapi juga sebagai simbol kesinambungan dan stabilitas kepemimpinan di Indonesia.

Klub ini dapat menjadi contoh bagaimana pengalaman dan kebijaksanaan yang telah teruji oleh waktu dapat dimanfaatkan untuk membantu memandu dan mendukung pemerintahan yang ada serta menginspirasi generasi pemimpin mendatang.

Ini dapat memperkuat fondasi demokrasi di Indonesia, mendukung kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan, serta memosisikan Indonesia sebagai negara yang memiliki pemimpin stabil dan visioner di kancah internasional.

Peluang untuk membangun jembatan antargenerasi pemimpin ini juga merupakan langkah penting dalam mendidik masyarakat dan generasi muda tentang pentingnya kepemimpinan bertanggung jawab dan berorientasi pada kebaikan bersama.

Presidential Club dapat menjadi forum di mana nilai-nilai kepemimpinan yang efektif, transparansi, dan akuntabilitas tidak hanya diajarkan, tetapi juga dipraktikkan secara nyata.

Ini adalah langkah maju yang berani dan potensial dalam politik Indonesia, yang jika dilaksanakan dengan bijak dan strategis, tidak hanya akan meningkatkan kualitas kebijakan dan diplomasi, tetapi juga akan meningkatkan kepercayaan publik dalam kepemimpinan nasional.

Keberhasilan Presidential Club akan menjadi bukti bahwa Indonesia tidak hanya menghargai pengalaman masa lalunya, tetapi juga berkomitmen memanfaatkannya demi masa depan yang lebih cerah dan stabil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Nasional
DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi 'Online' ke MKD

DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Nasional
PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Nasional
Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Nasional
BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

Nasional
Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Nasional
Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi 'Online'

Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi "Online"

Nasional
Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Nasional
Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Nasional
PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

Nasional
Bawaslu Luncurkan Posko Kawal Hak Pilih Pilkada Serentak 2024

Bawaslu Luncurkan Posko Kawal Hak Pilih Pilkada Serentak 2024

Nasional
KY Terima Laporan KPK terhadap Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

KY Terima Laporan KPK terhadap Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com