Salin Artikel

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Tujuan dari forum ini adalah untuk memanfaatkan pengetahuan, pengalaman, dan keahlian para mantan pemimpin untuk mendukung pembuatan kebijakan publik dan memperkuat diplomasi negara.

Gagasan ini didasarkan pada keyakinan bahwa kebijaksanaan dari pemimpin terdahulu dapat membantu Indonesia menghadapi tantangan domestik dan internasional dengan lebih efektif.

Konsep seperti Presidential Club bukanlah hal baru di panggung global. Beberapa negara telah mengimplementasikan model serupa, di mana pengalaman para pemimpin sebelumnya diintegrasikan untuk mendukung pemerintahan yang ada serta memberikan pandangan berharga dalam mengatasi isu-isu kritis.

Di Amerika Serikat, misalnya, The Presidents Club, meskipun tidak terstruktur secara formal, memungkinkan para mantan presiden untuk berkonsultasi satu sama lain dan bekerja sama dalam proyek kemanusiaan serta memberikan dukungan selama krisis nasional.

The Elders, inisiatif global yang didirikan oleh Nelson Mandela, melibatkan sekelompok mantan pemimpin dunia yang berdedikasi untuk mengatasi masalah global seperti konflik, ketidakadilan, pembangunan berkelanjutan dan pelanggaran hak asasi manusia.

Spanyol dengan "Club de Madrid"-nya, yang beranggotakan lebih dari 100 mantan pemimpin dunia, berkomitmen untuk memperkuat demokrasi secara global melalui dialog, mediasi, dan konsultasi kebijakan.

Di Korea Selatan, fokus pada pelestarian sejarah dan pendidikan publik tercermin dalam "Presidential Archives", yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan dokumen sejarah dan forum diskusi kebijakan yang melibatkan mantan presiden.

Organisasi-organisasi ini menunjukkan bagaimana pengalaman para mantan pemimpin dapat dimanfaatkan untuk membawa stabilitas dan reformasi yang signifikan.

Dari contoh internasional tersebut, "The Elders" dan "Club de Madrid" tampak sebagai dua organisasi yang paling berpengaruh, mengingat aktivitas mereka yang luas dan langsung dalam isu-isu global serta kontribusi nyata mereka terhadap perubahan sosial dan politik di banyak negara.

Keberhasilan organisasi-organisasi ini menunjukkan potensi besar dari inisiatif yang diusulkan oleh Prabowo, yang bisa memberikan kontribusi signifikan terhadap kebijakan nasional dan internasional Indonesia.

"Presidential Club" yang akan dibentuk di Indonesia perlu menetapkan tujuan jelas dari awal. Klub ini tidak hanya akan menjadi tempat bagi mantan presiden untuk bertukar ide, tetapi juga sebagai sumber nasihat strategis bagi pemerintahan yang sedang berlangsung.

Dengan menggabungkan kebijaksanaan dan pengalaman dari Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati Soekarnoputri, dan Joko Widodo, klub ini dapat memengaruhi berbagai aspek kebijakan dari keamanan nasional hingga pembangunan ekonomi dan sosial.

Selain itu, "Presidential Club" dapat memainkan peran penting dalam mengatasi fenomena "cancel culture" dalam konteks kebijakan publik di Indonesia, baik di tingkat nasional maupun daerah.

"Cancel culture" dalam konteks ini merujuk pada kecenderungan untuk membatalkan atau mengubah secara drastis kebijakan-kebijakan pemerintahan sebelumnya setiap kali terjadi pergantian kepemimpinan.

Fenomena ini seringkali menimbulkan frustrasi dan kekhawatiran di kalangan masyarakat, karena perubahan tersebut dapat memerlukan adaptasi yang signifikan dan sering kali memulai semuanya dari awal.

Klub ini, yang menghimpun para mantan presiden, dapat menjadi wadah strategis untuk memperkuat kontinuitas kebijakan, mendorong dialog antarpemimpin dari berbagai era, dan meminimalkan pengaruh negatif dari "cancel culture".

Dengan memanfaatkan pengalaman dan kebijaksanaan para mantan presiden, klub ini bisa memfasilitasi proses transfer pengetahuan lebih efektif, memastikan bahwa kebijakan yang baik dan telah terbukti efektivitasnya terus dilanjutkan atau disempurnakan, bukan dihapus.

Penting bagi klub ini untuk beroperasi dengan transparansi dan independensi dari kepentingan politik atau bisnis saat ini untuk menjaga integritas dan kepercayaan publik.

Lebih dari sekadar pertukaran ide, Presidential Club bisa berperan sebagai pembangun jembatan antarpartai politik yang sering kali terpecah oleh rivalitas.

Kehadiran para mantan pemimpin dari latar belakang politik yang berbeda dapat memfasilitasi dialog lebih konstruktif, mempromosikan pemahaman dan kompromi yang bisa meredakan tensi politik.

Jaringan global yang dimiliki oleh para mantan presiden ini dapat membantu membuka pintu baru untuk kerja sama bilateral dan multilateral, memperkuat posisi Indonesia dalam berbagai forum internasional, dan meningkatkan pengaruh negara di panggung global.

Inisiatif ini juga berpotensi membantu mengurangi polarisasi politik dengan mempromosikan dialog antara partai-partai politik yang berbeda.

Dengan berbagi pengalaman dan pandangan, para mantan pemimpin dapat mendorong partai politik saat ini untuk menemukan dasar yang sama, pada gilirannya dapat membantu dalam pencapaian konsensus dan keputusan lebih inklusif dan menerima keberagaman.

Presidential Club yang diusulkan oleh Prabowo tidak hanya akan berfungsi sebagai wadah dialog dan konsultasi, tetapi juga sebagai simbol kesinambungan dan stabilitas kepemimpinan di Indonesia.

Klub ini dapat menjadi contoh bagaimana pengalaman dan kebijaksanaan yang telah teruji oleh waktu dapat dimanfaatkan untuk membantu memandu dan mendukung pemerintahan yang ada serta menginspirasi generasi pemimpin mendatang.

Ini dapat memperkuat fondasi demokrasi di Indonesia, mendukung kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan, serta memosisikan Indonesia sebagai negara yang memiliki pemimpin stabil dan visioner di kancah internasional.

Peluang untuk membangun jembatan antargenerasi pemimpin ini juga merupakan langkah penting dalam mendidik masyarakat dan generasi muda tentang pentingnya kepemimpinan bertanggung jawab dan berorientasi pada kebaikan bersama.

Presidential Club dapat menjadi forum di mana nilai-nilai kepemimpinan yang efektif, transparansi, dan akuntabilitas tidak hanya diajarkan, tetapi juga dipraktikkan secara nyata.

Ini adalah langkah maju yang berani dan potensial dalam politik Indonesia, yang jika dilaksanakan dengan bijak dan strategis, tidak hanya akan meningkatkan kualitas kebijakan dan diplomasi, tetapi juga akan meningkatkan kepercayaan publik dalam kepemimpinan nasional.

Keberhasilan Presidential Club akan menjadi bukti bahwa Indonesia tidak hanya menghargai pengalaman masa lalunya, tetapi juga berkomitmen memanfaatkannya demi masa depan yang lebih cerah dan stabil.

https://nasional.kompas.com/read/2024/05/06/06000041/-presidential-club-cancel-culture-dan-pengalaman-global

Terkini Lainnya

Momen Jokowi Nge-vlog Sambil Cicipi Mie Pedas di Semarang

Momen Jokowi Nge-vlog Sambil Cicipi Mie Pedas di Semarang

Nasional
Prabowo Subianto Akan Shalat Idul Adha di Hambalang

Prabowo Subianto Akan Shalat Idul Adha di Hambalang

Nasional
Jokowi Shalat Idul Adha di Semarang, Wapres Ma'ruf di Jakarta

Jokowi Shalat Idul Adha di Semarang, Wapres Ma'ruf di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] TWK KPK Diduga untuk Gagalkan Penangkapan Harun Masiku | Yusril Bantah Copot Afriansyah Noor

[POPULER NASIONAL] TWK KPK Diduga untuk Gagalkan Penangkapan Harun Masiku | Yusril Bantah Copot Afriansyah Noor

Nasional
Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Nasional
Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Nasional
KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

Nasional
Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-'reshuffle' Kapan Pun

Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-"reshuffle" Kapan Pun

Nasional
Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Nasional
Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Nasional
5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

Nasional
Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke