Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Zackir L Makmur
Wartawan

Gemar menulis, beberapa bukunya telah terbit. Suka catur dan humor, tertawanya nyaring

Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Kompas.com - 18/04/2024, 12:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tanpa pertemuan, kesempatan untuk membangun konsensus dan memperbaiki kebijakan menjadi terbatas, dan ini bisa saja menghambat kemajuan dalam mencapai kebaikan bersama.

Selain itu, kurangnya interaksi langsung antara Jokowi dan Megawati dapat memperkuat polarisasi politik di Indonesia.

Tanpa dialog yang terbuka dan kerja sama erat, munculnya perpecahan politik yang lebih dalam dan pertentangan lebih keras dapat meningkat.

Ini menciptakan kesenjangan yang semakin besar di antara berbagai kelompok masyarakat, lantas bisa menghambat proses demokratisasi.

“Saling memunggungi” antara Jokowi dan Megawati dapat mengurangi kepercayaan publik terhadap pemerintah dan institusi politik. Rakyat merasa frustrasi dan kecewa dengan kurangnya kemajuan dalam menyelesaikan masalah yang penting bagi mereka.

Terus menerusnya ketidakmampuan atau ketidakmauan Jokowi dan Megawati untuk saling bertemu dapat memiliki dampak yang merugikan terhadap perkembangan demokrasi Indonesia.

Ini menghambat dialog, bisa meningkatkan polarisasi, dan mengganggu stabilitas politik serta akuntabilitas pemerintah.

Lantas demi keutuhan bangsa dan kesehatan demokrasi, bagaimanapun juga rakyat memegang peran kunci dalam mendamaikan pemimpin yang berselisih, meskipun prosesnya mungkin menyakitkan.

Keterlibatan aktif rakyat dalam proses perdamaian politik dapat memperkuat fondasi demokrasi dengan mengurangi polarisasi dan mendorong dialog konstruktif antara para pemimpin yang berselisih.

Mendamaikan pemimpin yang berselisih bukan hanya soal menciptakan keselarasan politik, tetapi juga menyangkut keberlangsungan ekonomi dan sosial.

Lingkungan politik yang stabil dan harmonis membuka pintu bagi investasi yang lebih besar dan kerja sama lebih efektif dalam menangani masalah-masalah sosial seperti kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan masyarakat.

Selain manfaat domestik, perdamaian politik juga memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional. Sebagai negara yang stabil secara politik, Indonesia menjadi lebih menarik bagi negara mitra dan investor asing yang mencari kepastian dan stabilitas dalam bermitra.

Hanya saja proses perdamaian politik tidaklah mudah dan ini memerlukan pengorbanan dari semua pihak yang terlibat. Diperlukan komunikasi terbuka, kesediaan untuk mendengarkan, dan kemauan untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

Penting juga untuk menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, keadilan, dan kebenaran dalam proses perdamaian tersebut.

Dengan kesadaran akan pentingnya perdamaian politik dalam memastikan keutuhan bangsa dan kesehatan demokrasi, rakyat Indonesia harus terus mendukung upaya-upaya perdamaian antara pemimpin yang berselisih.

Hanya dengan demikian, Indonesia dapat terus maju sebagai negara demokratis yang stabil, sejahtera, dan berdaulat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com