Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Kompas.com - 18/04/2024, 06:02 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menganggap tak semua partai politik (parpol) di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) mesti diajak bergabung ke kabinet mendatang.

Meski begitu, ia juga menyampaikan mendukung calon presiden (capres) pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Prabowo Subianto untuk mewujudkan rekonsiliasi politik.


“Jadi kemungkinan bagi kita untuk rekonsiliasi itu ada. Tapi apakah akan semuanya (diajak) sehingga tidak ada lagi yang tersisa di luar kabinet?” ujar Yusril di Menara Kompas, Palmerah, Jakarta, Rabu (17/4/2024).

“Saya pikir memang harus ada yang tetap ada di luar kabinet supaya mem-balance (menyeimbangkan) pemerintahan ini,” kata dia.

Baca juga: Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Ia menuturkan, PBB tidak memiliki resistensi ketika Prabowo mengajak parpol di luar KIM untuk bergabung dengan pemerintahan ke depan.

Menurut dia, langkah itu mesti dilakukan untuk menjaga keutuhan bangsa setelah kontestasi elektoral berlangsung.

“Ini konsekuensi dari keinginan kita untuk menjaga persatuan nasional,” ucap dia.

Namun, Yusril menganggap rekonsiliasi yang diupayakan Prabowo tidak sama dengan rekonsiliasi yang dijalankan Presiden Joko Widodo setelah Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Baca juga: Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Menurut dia, Pemilu 2024 tidak menyebabkan perpecahan yang begitu dalam di masyarakat.

Ia juga menganggap proses rekonsiliasi itu tidak kemudian hanya mempertimbangkan kekuatan parpol di parlemen agar mendukung segala kebijakan presiden.

“Enggak selalu sulit menghadapi DPR. Pengalaman saya menghadapi DPR itu dua kuncinya, argumentasi dan diplomasi. Kalau kita bisa meyakinkan secara argumentatif, mereka juga bisa menerima. (Jadi) iya enggak perlu ditarik seluruhnya,” kata dia.

Partai Gerindra mengakui tengah gencar mendekati parpol di luar KIM untuk mewujudkan rekonsiliasi politik.

Misalnya, sejumlah elite Gerindra dan PDI-P yang nampak saling membuka diri untuk menjajaki pertemuan Prabowo dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.


Bahkan, Prabowo juga sudah bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan mengakui mengajaknya untuk bergabung ke dalam koalisi pengusungnya.

Tak hanya itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman juga mengungkapkan bahwa saat ini Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad terus berkomunikasi dengan para kader elit Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Singgung Sejumlah PTN Terkait UKT, Kemendikbud: Justru UKT Rendah Tetap Mendominasi

Singgung Sejumlah PTN Terkait UKT, Kemendikbud: Justru UKT Rendah Tetap Mendominasi

Nasional
Dewas KPK Belum Diperiksa Bareskrim Terkait Laporan Nurul Ghufron

Dewas KPK Belum Diperiksa Bareskrim Terkait Laporan Nurul Ghufron

Nasional
Jokowi Berharap Meninggalnya Presiden Iran Tak Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Jokowi Berharap Meninggalnya Presiden Iran Tak Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Nasional
Fakta-Fakta Istana Merdeka, Tempat Soeharto Nyatakan Berhenti dari Jabatannya 26 Tahun Lalu

Fakta-Fakta Istana Merdeka, Tempat Soeharto Nyatakan Berhenti dari Jabatannya 26 Tahun Lalu

Nasional
Bobby Nasution Gabung Gerindra, Politikus PDI-P: Kita Sudah Lupa soal Dia

Bobby Nasution Gabung Gerindra, Politikus PDI-P: Kita Sudah Lupa soal Dia

Nasional
Kunjungi Pentagon, KSAD Maruli Bahas Latma dan Keamanan Pasifik dengan US Army

Kunjungi Pentagon, KSAD Maruli Bahas Latma dan Keamanan Pasifik dengan US Army

Nasional
Di WWF Ke-10, Jokowi Ungkap 3 Komitmen Indonesia untuk Wujudkan Manajemen Sumber Daya Air Terintegrasi

Di WWF Ke-10, Jokowi Ungkap 3 Komitmen Indonesia untuk Wujudkan Manajemen Sumber Daya Air Terintegrasi

Nasional
Terdakwa Sadikin Rusli Dituntut 4 Tahun Penjara Kasus Pengkondisian BTS 4G

Terdakwa Sadikin Rusli Dituntut 4 Tahun Penjara Kasus Pengkondisian BTS 4G

Nasional
Di WWF 2024, Pertamina NRE Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Di WWF 2024, Pertamina NRE Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Nasional
Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Nasional
Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Nasional
Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Nasional
WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

Nasional
Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nasional
KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com