“Selain itu, perlu terus dikembangkan skema pembayaran yang lebih variatif, seperti mengembangkan local currency settlement (LCS) untuk mengurangi ketergantungan pada dollar AS, terutama pada pembayaran komoditas strategis di sektor pangan dan energi,” jelasnya.
Baca juga: Ketahui, Ini Jadwal Penawaran SBN Tahun 2024
Kelima, lanjut Said, pemerintah harus memastikan kemampuan untuk membayar Surat Berharga Negara (SBN) dan utang luar negeri yang denominasinya dalam dollar AS, mengingat tren depresiasi rupiah terhadap dollar AS yang telah diperkirakan dalam APBN 2024.
Seperti diketahui, Iran secara resmi mengumumkan penghentian serangan terhadap Israel setelah melakukan serangan langsung pada Sabtu (13/4/2024).
Serangan tersebut langsung berdampak pada kenaikan beberapa komoditas strategis secara global, termasuk harga minyak yang naik menjadi 90,5 dollar AS per barel dari posisi sebelumnya di angka 89 dollar AS per barel.
“Meskipun Iran telah menyatakan penghentian serangan terhadap Israel, apakah hal ini berarti perang antara kedua negara akan berakhir? Kami berharap serangan ini bisa berakhir, sehingga ketegangan di Timur Tengah dapat mereda,” imbuh Said.
Baca juga: Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu
Namun, mengingat tren yang ada, ia mengungkapkan bahwa kemungkinan eskalasi geopolitik di Timur Tengah tetap tinggi.
Sejak pecah Revolusi 1979, Iran telah mengubah orientasi kebijakan luar negerinya terhadap Israel, dan kedua negara telah terlibat dalam perang proxy yang berlangsung cukup lama.
“Oleh karena itu, perkiraan saya adalah bahwa permusuhan antara keduanya tidak akan segera berakhir dalam waktu dekat, dan konfrontasi lanjutan bisa terjadi kapan saja,” jelas Said.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.