JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, Asrorun Ni’am Sholeh meminta penetapan Idul Fitri 1445 Hijriah menjadi momen rekonsiliasi nasional.
Menurut dia, kesamaan pandang semua pihak terkait Idul Fitri 1445 Hijriah yang jatuh Rabu (10/4/2024) patut disyukuri.
“Momentum 1 syawal 1445 H, di mana penetapan 1 Syawal-nya ini serentak secara keseluruhan ini bisa dijadikan sebagai apa itu yang dinamakan amul jamaah, tahun kebersamaan, tahun persaudaraan,” ujar Asrorun dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta, Selasa (9/4/2024).
Baginya, semangat itu harus disampaikan ke masyarakat luas setelah kontestasi elektoral berlangsung pada 14 Februari 2024.
Baca juga: Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1445 H Jatuh pada Rabu 10 April 2024
Meskipun berbeda pandangan dan pilihan, dia mengatakan, momen Lebaran harus kembali mempersatukan masyarakat.
“Sekaligus juga momentum rekonsiliasi nasional setelah kita terfragmentasi di dalam perbedaan-perbedaan politik dan kebersamaan ini berada di dalam satu titik dan komitmen kita membangun bersama untuk mewujudkan baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” kata Asrorun.
“Inilah etos dan juga spirit serta semangat bersamanya Idul Fitri 1 Syawal 1445 H yang perlu kita optimalkan,” ujarnya lagi.
Baca juga: Cerita Lani Terpaksa Rayakan Lebaran di Tenda Pengungsian...
Diketahui, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas telah mengumumkan Idul Fitri 1445 Hijriah jatuh pada Rabu, 10 April 2024. Hal itu disampaikan setelah proses Sidang Isbat.
Dia mengungkapkan, posisi hilal sudah memenuhi kriteria Menteri Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).
Yaqut menuturkan, ketinggian hilal berkisar pada 4 derajat 52,71 menit sampai dengan 7 derajat 37,84 menit.
Kemudian, sudut elongasi berkisar 8 derajat 23,68 menit sampai dengan 10 derajat 12,94 menit.
Baca juga: Jokowi dan Maruf Amin Shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Masyarakat Diimbau Datang sejak Subuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.