Sebelumnya, anggota tim hukum TPN Ganjar-Mahfud, Maqdir Ismai, memprotes keberadaan Guru Besar Bidang Ilmu Hukum Konstitusi Universitas Pakuan Andi Muhammad Asrun.
Sebab, ia pernah bergabung dengan kubu 03. Namun sejauh ini, ia sudah mengundurkan diri.
"Saudara ahli ini begitu kita mulai mempersiapkan segala hal terkait dengan permohonan ke MK ini, beliau masih sebagai Direktur Sengketa Pilpres untuk 03," ucap Maqdir dalam sidang.
"Yang kami khawatir kehadiran beliau sebagai ahli akan terjadi konflik kepentingan sehingga saya secara pribadi saya keberatan dengan kehadiran Muhammad Andi Asrun," imbuhnya.
Tim kuasa hukum Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD juga kompak memersoalkan independensi 3 ahli lainnya yang dihadirkan kubu Prabowo-Gibran.
Baca juga: Yusril Yakin Tudingan Pelanggaran TSM Pilpres Tak Terbukti karena Bukti Tidak Kuat
Tiga ahli yang dipersoalkan independensinya itu adalah Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari, pakar hukum tata negara Margarito Kamis, dan pendiri lembaga Cyrus Network Hasan Nasbi.
Ketua Tim Hukum Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, awalnya menyinggung tindakan Qodari yang pernah terlibat dalam gerakan Jokowi 3 periode dan Pilpres 2024 satu putaran yang menunjukkan sikap tidak independen.
"Kami percaya sebagai ahli harus bersiakap independen, tidak bias, tapi kami melihat bahwa sodara Qodari itu terlibat dalam beberapa kegiatan gerakan misalnya gerakan satu putaran dan juga yang menyuarakan masa jabatan Jokowi 3 periode," kata Todung.
Baca juga: Tak Dibantah KPU, Yusril Cs Akan Ambil Alih Bantahan soal Pencalonan Gibran Tidak Sah
Anggota Tim Hukum Anies-Muhaimin, Refly Harun, lantas juga menyuarakan protes serupa, tapi menyasar ke Margarito Kamis dan Hasan Nasbi.
Ia mempertanyakan independensi Margarito dan Hasan karena sering tampil di televisi untuk mewakili pasangan Prabowo-Gibran.
"Bahkan pada acara terkahir saya dengan Saudara Margarito Kamis dia mengatakan bagian dari Prabowo, paling tidak pendukung Prabowo. Dua-duanya seringkali mewakili 02 di perdebatan televisi dan juga sering juga berhadapan dengan saya," kata Refly.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.