Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermodal Berita Media, Bawaslu Jateng Sebut 176 Kades Dipanggil Polisi Tak Terkait Pemilu

Kompas.com - 03/04/2024, 17:10 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah Nur Kholiq menyatakan, pemanggilan 176 orang kepala desa se-Karanganyar oleh Polda Jawa Tengah tidak berkaitan dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal ini disampaikan Nur Kholiq saat dihadirkan sebagai saksi oleh Bawaslu Republik Indonesia dalam sidang lanjutan sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi, Rabu (3/4/2024).

"Berkaitan dengan pemanggilan kepala desa oleh Polda Jawa tengah, apakah ini menjadi bagian dari yang dijadikan temuan, kami jawab tidak yang mulia karena kami tidak menemukan unsur keterkaitan dengan pemilu," kata Nur Kholiq, Rabu.

Baca juga: Hakim MK Tegur Bawaslu karena Saksinya Cuma Baca Data

Nur Kholiq menuturkan, kesimpulan itu diambil hanya berdasarkan pemberitaan sejumlah media massa yang menyebut para kepala desa dipanggil karena penyelidikan kasus dugaan korupsi.

Ia juga mengetahui pemanggilan para kepala desa hanya melalui pemberitaan media.

"Kok Bapak bisa simpulkan tidak ada kaitan dengan pemilu?" tanya Ketua MK Suhartoyo.

"Karena dari pemberitaan media itu disebutkan berkaitan dengan penyelidikan kasus dugana korupsi, jadi tidak ada singgungan kepemiluan," ujar Nur Kholiq.


Dalam kesempatan ini, Nur Kholiq juga menjelaskan bahwa pihaknya mengusut dugaan pelanggaran pidana pemilu dari konsolidasi kepala desa di Temanggung untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran.

Ia menyebutkan, perkara tersebut sudah diregister tetapi Sentra Penegakkan Hukum Terpadu yang terdiri dari Bawaslu, Kepolisian, dan Kejaksaan menyimpulkan tidak ada pelanggaran pidana pemilu.

Baca juga: Ketua Bawaslu Mengeluh ke Hakim MK, Sebut Kuasa Hukum Ganjar Annoying

"Unsur tindak pidana pemilu tidak terbukti sehingga dihentikan. Meskipun demikian, ada unsur pelanggaran undang-undang lainnya, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang kemudian diteruskan kepada pj bupati Temanggung," kata Nur Kholiq.

Peristiwa pemanggilan dan konsolidasi kepala desa itu sempat diungkapkan anggota Tim Hukum Anies-Muhaimin Jawa Tengah, Anies Prijo Ansharie, yang menjadi saksi sidang sengketa Pilpres 2024 pada Senin (1/4/2024) lalu.

Anies mengungkapkan bahwa ada 176 kepala desa di Kabupaten Karanganyar yang dipanggil polisi melalui kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, itu dilakukan pemanggilan pada 29 November 2023.

Ia menyebutkan, pemanggilan tersebut sudah diduga sejak awal karena telah mendekati hari pemungutan suara.

Baca juga: KPU Hitung Suara Pilpres secara Manual, Yusril Yakin MK Tolak Dalil Sengketa soal Sirekap

"Karena pada waktu itu sudah menjelang pemilihan umum, banyak orang yang menduga seperti itu dan kami mendapatkan informasi melalui WhatsApp kepada saya, di grup, bahwa akan terjadi seperti ini," ujar Anies.

Selain itu, Anies juga mengungkapkan bahwa ada konsolidasi ratusan kepala desa di Temanggung untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

"Dilaksanakan dengan tema tajuk 'Rapat Koordinasi Kepala Desa Kabupaten Temanggung untuk Pemenangan Prabowo-Gibran Tahun 2024, Menjemput Indonesia Maju'. Itu dilaksanakan di sebuah warung makan di Parakan, Temanggung," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com