JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Ahmad Muzani, mengatakan orang-orang yang diajukan menjadi menteri di pemerintahan Prabowo harus profesional dan pakar di bidang kementerian tersebut.
Adapun pembicaraan terkait menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan sudah dimulai.
Hal tersebut diakui oleh Gibran yang mengaku turut membahas kabinet saat bertemu Prabowo pada Jumat (22/3/2024) lalu.
Baca juga: Gibran Sebut Jokowi Tidak Titip Orang Jadi Menteri ke Prabowo, Cuma Beri Masukan
"Bapak presiden (Prabowo) menganggap bahwa orang-orang yang diajukan oleh partai juga adalah orang yang dianggap profesional, memiliki kemampuan dan kepakaran di bidang yang diajukan," ujar Muzani saat ditemui di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Senin (25/3/2024).
Muzani mengaku tidak tahu persis isi pembicaraan soal kabinet saat Prabowo dan Gibran bertemu.
Hanya saja, wajar jika presiden dan wapres saling memberikan pandangannya. Apalagi, penunjukan menteri adalah hak prerogatif presiden.
"Jadi apa yang dikatakan Gibran kepada Pak Presiden terpilih, Pak Prabowo itu mungkin saja. Tapi bahwa persoalan kabinet sudah mulai diomongkan beberapa kali memang saya dengar dari Pak Prabowo," tuturnya.
Sementara itu, Muzani menyebut Prabowo sudah berbicara soal menteri secara terbatas, belum mendalam.
"Ya beberapa kali Pak Prabowo ngomong-ngomong, tapi ngomong terbatas saja, enggak teralu dalam," imbuh Muzani.
Baca juga: Soal Pertemuan Prabowo dengan Megawati, PDI-P Tunggu Hasil Sengketa Pilpres di MK
Adapun Gibran menyampaikan, ayahnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak ikut menitipkan orang tertentu untuk menjadi menteri yang akan berada di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan.
Gibran menegaskan, Prabowo sendiri yang menentukan siapa-siapa saja orang yang akan menjadi pembantunya di kabinet.
"Enggak. Pak Prabowo yang akan menentukan ya," ujar Gibran saat ditemui di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Senin (25/3/2024).
"Enggak, keputusannya di Pak Prabowo," kata dia lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.