Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindiran AHY soal "Tempat Lama Hancur Lebur" dan Respons PKB, Nasdem, serta PKS

Kompas.com - 25/03/2024, 06:01 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku bersyukur partainya berada di barisan pendukung calon presiden Prabowo Subianto yang diumumkan sebagai pemenang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

AHY menyebutkan, partainya malah akan bernasib hancur lebur jika tetap berada di koalisi lama, yakni Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan.

"Banyak sekali hikmahnya, sekali lagi kita bayangkan, coba kita masih di tempat (koalisi) yang lama, hancur lebur," kata AHY dalam acara buka puasa bersama Partai Demokrat, Sabtu (23/2/2024).

AHY pun menyindir partai-partai anggota Koalisi Perubahan yang menurutnya tidak solid karena sudah melakukan beragam manuver sebelum proses pemilu selesai.

“Kita tahu, (pemilu) belum selesai semua sudah ke sana ke mari. Kalau kita di sana kemarin, kita ditinggalkan sendiri,” tutur dia.

Baca juga: AHY Singgung Koalisi Lama, Demokrat: Kalah Pilpres Apa yang Mau Diperjuangkan?

Seperti diketahui, Demokrat awalnya bergabung dalam Koalisi Perubahan bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hingga Agustus 2023 lalu.

Namun, Demokrat memilih hengkang setelah Anies tiba-tiba sepakat untuk berduet dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Padahal, Demokrat mengeklaim, Anies sudah 'melamar' AHY untuk berpasangan sebagai kandidat di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Demokrat lantas memutuskan mendukung Prabowo sebagai calon presiden yang kemudian keluar sebagai pemenang Pilpres 2024 dengan memperoleh 58,58 persen suara.

Sementara, pasangan Anies-Muhaimin berada di urutan kedua dengan 24,95 persen suara, ada di atas pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (16,47 persen).

Menurut AHY, partainya mesti mengambil hikmah atas keputusan bergabung ke koalisi pendukung Prabowo meski perolehan kursi di parlemen berkurang.


“Jadi, kita mungkin diajarkan untuk tetap rendah hati. Tidak mendapatkan segalanya untuk terus berjuang,” kata AHY.

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyatakan sudah tepat pihaknya beralih koalisi untuk mendukung calon presiden (capres) pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 Prabowo Subianto.

Baginya, pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menyebutkan berada di koalisi lama bakal hancur lebur sudah benar.

Baca juga: Bersyukur Bergabung dengan Prabowo, AHY: Kalau Kita Masih di Tempat Lama, Hancur Lebur

“Jadi sudah tepat lah kalau Mas AHY menyampaikan kalau kita masih di tempat yang lama, kita akan hancur lebur, kita akan gagal, kalah di pilpres. Mohon maaf, kalau kita kalah di pilpres apa yang mau diperjuangkan?” ujar Herzaky pada Kompas.com, Senin (25/3/2024).

Ia menyebutkan, selama 19 tahun, Demokrat telah mengambil pelajaran bahwa berada di luar pemerintahan tak memiliki cukup langkah efektif untuk membantu aspirasi masyarakat.

Menurut Herzaky, partai politik (parpol) bakal kesulitan mendorong harapan dari konstituennya jika tak memenangkan pilpres.

Respons parpol koalisi perubahan

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali usai pertemuan dengan PKB di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2023).KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA A Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali usai pertemuan dengan PKB di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2023).
Pernyataan AHY yang menyinggung nasib Koalisi Perubahan menuai respons dari bekas kolega di koalisi lamanya itu.

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Alibalik menyindir AHY dengan menyebut Koalisi Perubahan bukanlah koalisi yang mencari kursi menteri.

“Kalau tujuannya cari kursi menteri ya bukan di Perubahan,” ujar Ali kepada Kompas.com, Minggu (24/3/2024).

Seperti diketahui, AHY mendapatkan dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional pada 21 Februari 2024, sepekan setelah Pemilu 2024.

Baca juga: Sentil AHY, Nasdem: Kalau Tujuannya Cari Kursi Menteri, ya Bukan di Koalisi Perubahan

Menurut Ali, pernyataan AHY tersebut menandakan bahwa Demokrat mengutamakan bergabung ke pemerintahan.

Sedangkan, Ali mengeklaim, Koalisi Perubahan bertujuan untuk mengajak masyarakat membuat gagasan demi membangun Indonesia.

Ia pun berpandangan, Koalisi Perubahan tidak merasa gagal karena menurutnya justru berhasil mengantarkan Anies menciptakan tren baru dalam kancah politik nasional.

"(Anies) mengubah politik mobilisasi ke politik partisipasi, dan itu kontribusi yang sangat besar yang diberikan Koalisi Perubahan terhadap demokrasi di Indonesia,” ujar Ali.

Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (8/6/2023). KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (8/6/2023).
Sementara itu, Ketua Fraksi PKS menilai pernyataan AHY tersebut sebagai hal yang wajar karena calon presidennnya keluar sebagai pemenang.

"Wajar kalau Mas AHY senang bergabung dengan KIM karena capresnya menurut keputusan KPU menang, meskipun masih ada ruang gugatan di MK," ujar Jazuli, Minggu.

Baca juga: Respons PKS soal AHY Sebut Demokrat Hancur Lebur jika Masih di Koalisi Lama

Ia menyebutkan, semua partai politik punya hak masing-masing dalam menentukan koalisi tempat mereka bergabung.

Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan mengatakan, perolehan kursi partainya di DPR RI justru melonjak tinggi karena berada dalam Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Pernyataan ini disampaikan Daniel saat menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menyebut partainya bakal hancur lebur jika masih dalam Koalisi Perubahan yang mengusung Anies.

Baca juga: AHY Sebut Demokrat Hancur Lebur jika Masih di Koalisi Lama, PKB Sebut Perolehan Suara Meningkat

“Yang pasti PKB malah meningkat tinggi kursinya,” ujar Daniel saat dihubungi Kompas.com, Minggu (24/3/2024).

Ketika dimintai tanggapan apakah dari pernyataan AHY, Demokrat terlalu pragmatis Daniel mengatakan, langkah politik untuk keluar dari koalisi pengusung Anies Baswedan merupakan pilihan Demokrat sendiri.

“Demokrat sendiri sudah senang dengan pencapaiannya,” kata Daniel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com