Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Klaim Ada Partai Pendukung Anies dan Ganjar yang Beri Isyarat Gabung ke Prabowo

Kompas.com - 21/03/2024, 15:14 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, sudah ada partai pendukung dari kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang memberi isyarat akan bergabung untuk ikut mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

Muzani mengatakan, pihaknya kini masih menunggu keputusan resmi dari partai tersebut.

Hanya saja, Muzani enggan partai mana yang dimaksud.

"Dari pembicaraan kami begitu. Ada isyarat, ada perkataan. Kami sedang menunggu keputusan," ujar Muzani saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/3/2024).

Baca juga: Hormati Hasil Pemilu, PKS: Kita Ucapkan Selamat, tetapi Tetap Ada Ruang di MK

Muzani menyampaikan, partai pendukung Prabowo-Gibran terus berkomunikasi dengan partai pengusung Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.

Menurut dia, dalam setiap pertemuannya, pertemuan yang berlangsung selalu kondusif dan "gayung bersambut".

Itu artinya, kata Muzani, partai pendukung Anies dan Ganjar bisa diajak duduk bersama demi membahas masa depan bangsa.

"Masa depan demokrasi, masa depan pemerintahan, bagaimana misalnya bangsa dan negara ini tetap dalam persatuan kebersamaan dan suasana demokrasi yang harus kita jaga, di Senayan harus kita jaga kebersamaannya," tutur dia.


"Kemudian pemerintahan ini harus efektif menjalankan kekuasannya dari mandat rakyat dan seterusnya. Dan itu mendapat pemahaman yang sama dalam pemikiran partai-partai itu," ucap Muzani.

Sementara itu, saat ditegaskan kembali apakah partai kubu lain sudah bersedia membantu pemerintahan Prabowo-Gibran atau tidak, Muzani kembali mengungkit isyarat yang diberikan.

Baca juga: Timnas Anies-Muhaimin Targetkan Prabowo-Gibran Diskualifikasi Lewat Gugatan Pilpres di MK

Dia yakin pada akhirnya keputusan yang diambil oleh partai pendukung Anies dan Ganjar adalah demi kebersamaan.

"Ya begini, ada isyarat, ada pernyataan, ada keputusan. Semuanya bisa kita tanggap isyaratnya bagus, perkataannya bagus, keputusannya insya Allah menuju kebersamaan yang bagus," kata dia.

"Saya tidak mau ge-er. Tapi insya Allah partai-partai ini mengarah ke kebersamaan yang lebih baik," ucap Muzani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

Nasional
Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL saat Tak Ada Anggaran

Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL saat Tak Ada Anggaran

Nasional
Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Nasional
Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Nasional
Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Nasional
Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

Nasional
Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

Nasional
Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Nasional
Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Nasional
Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Nasional
Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Nasional
Momen Jokowi Sambut Para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Momen Jokowi Sambut Para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Nasional
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Nasional
Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Nasional
Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com