Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

PDI-P Unggul dalam Pemilu Legislatif, Said Abdullah: Alhamdulillah, Tetap Jadi Pemenang

Kompas.com - 21/03/2024, 12:50 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Jawa Timur (Jatim) Said Abdullah menyampaikan rasa syukurnya atas keunggulan PDI-P sebagai peraih suara terbanyak dalam Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2024.

“Alhamdulillah, (PDI-P) tetap menjadi partai pemenang, berhasil hattrick berturut-turut sebagai pemenang pemilihan umum (pemilu) sejak 2014,” ucapnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (21/3/2024).

Berdasarkan ketetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI), Rabu (20/3/2024), PDI-P meraih 25.387.279 suara dari total 84 daerah pemilihan (dapil).

Diikuti oleh Partai Golkar di urutan kedua, dengan perolehan 23.208.654 suara, dan Partai Gerindra berada di posisi ketiga dengan perolehan 20.071.708 suara.

Baca juga: Rekapitulasi KPU: PDI-P Raih Suara Terbanyak Pileg DPR 2024, Disusul Golkar dan Gerindra

Pernyataan tersebut disampaikan Said sebagai respons atas berbagai isu yang beredar mengenai aksi provokasi yang bertujuan menjatuhkan PDI-P.

Ia menyatakan bahwa aksi provokatif tersebut menggunakan bahasa yang sarkastis. Meskipun demikian, aksi ini tidak berdampak pada PDI-P, seperti yang terbukti dari perhitungan riil dan keputusan KPU mengenai hasil Pileg 2024.

“Pertanyaannya, apa kesalahan PDI-P sehingga merebak berbagai kalimat provokatif ingin menghancurkan partai yang dipimpin oleh putri Proklamator, Ibu Megawati Soekarnoputri,” ucapnya.

“Terlebih lagi, fakta menunjukkan bahwa PDI-P telah beberapa kali memenangkan pemilu dan kadernya mendapat kepercayaan rakyat untuk menempati posisi puncak pimpinan Indonesia. Ini menandakan bahwa PDI-P adalah partai yang masih mendapatkan kepercayaan rakyat Indonesia,” sambung Said.

Baca juga: Berkah Proyek Pembangunan IKN, Penjualan Semen Indonesia Melonjak 10 Persen Sepanjang 2023

Tidak ada partai seperti PDI-P

Lebih lanjut, Said menjelaskan bahwa sejak reformasi pada 1998, tidak ada partai lain yang memenangkan lebih banyak pemilu daripada PDI-P.

Ia menegaskan, hal tersebut tidak dimaksudkan untuk menjadi sombong. Sejak reformasi, PDI-P telah memenangkan pemilu sebanyak empat kali, bahkan berhasil meraih kemenangan tiga kali berturut-turut.

“Lagi-lagi bukti tak terbantahkan betapa sebagian besar rakyat Indonesia sangat mencintai dan mempercayai PDI-P. Dan kepercayaan inilah yang dijaga sepenuh oleh PDI-P,” jelas Said.

Menurutnya, dalam konteks tersebut, berbagai pernyataan provokatif yang bertujuan menjatuhkan PDI-P menunjukkan kepentingan politik jangka pendek yang kental. Tujuannya hanya untuk memenuhi nafsu kekuasaan demi terus berkuasa.

Baca juga: Pembahasan RUU DKJ, Anggota DPD Ingatkan Potensi Dualisme Kekuasaan jika Wapres Pimpin Dewan Aglomerasi

Said menyatakan bahwa beberapa pihak berusaha merusak citra dan karakter PDI-P, bahkan menggunakan alat-alat kekuasaan untuk menekan partai dengan lambang banteng tersebut. Hal ini dilakukan semata-mata karena PDI-P menolak memenuhi nafsu kekuasaan tersebut.

“Sudah menjadi rahasia umum bahwa ada kalangan yang ingin mencoba melanggar konstitusi, misalnya, dengan merubah batasan masa jabatan presiden, yang berdasarkan Undang-undang Dasar (UUD) 1945 hanya dibatasi dua periode dan menunda pemilu,” imbuhnya.

Berbagai kalangan tersebut, lanjut dia, mencoba membujuk PDI-P untuk mengubah konstitusi agar masa jabatan presiden dapat diperpanjang lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com