Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singgung Perbedaan Awal Puasa Ramadhan 2024, Menag Yaqut: Mari Saling Hormati

Kompas.com - 10/03/2024, 20:16 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, perbedaan penentuan awal puasa Ramadhan 2024 adalah hal yang biasa.

Yaqut lantas meminta semua pihak saling menghormati dan tidak perlu menyamakan perbedaan.

Pemerintah menetapkan 1 Ramadhan 1445 H pada Selasa (12/3/2024), sedangkan Muhammadiyah menetapkan awal puasa pada Senin (11/3/2024).

Baca juga: Pemerintah Tetapkan 1 Ramadhan 2024 Jatuh pada 12 Maret

Hal tersebut Yaqut sampaikan dalam jumpa pers sidang isbat di kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Minggu (10/3/2024).

"Jika ada perbedaan di antara kita, termasuk perbedaan penentuan awal bulan Ramadhan, sekali lagi itu biasa. Dan mari kita saling hormati, kita saling cari titik temu. Yang sama tidak perlu dibeda-bedakan, yang beda tidak usah dipersamakan," ujar Yaqut.

Yaqut mengimbau seluruh umat Islam di Indonesia untuk menjaga keamanan dan ketertiban, serta menjaga toleransi.

Dia mengajak agar momentum Ramadhan ini untuk saling introspeksi, memperbanyak ibadah, dan kembali bergandengan tangan usai kontestasi politik.

Baca juga: Dipimpin Menag Yaqut, Sidang Isbat Penetapan Awal Puasa Ramadhan 2024 Digelar Tertutup

"Perjuangan politik biarkan berlalu. Mari sekarang kita berjuang meraih Fitri," ucap Yaqut.

"Akhirnya selaku Menteri Agama dan mewakili pemerintah saya sampaikan selamat menjalankan puasa Ramadhan 1445 H kepada seluruh umat Islam di Indonesia," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com