JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menerima Brevet Anti Teror Kehormatan usai menempuh dan menaklukkan beragam materi Penanggulangan Anti Teror (Gultor) yang menjadi prasyarat mendapatkan brevet tertinggi di satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.
Maruli menerima brevet tersebut dari Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor) 81 Kopassus, di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (7/3/2024).
Adapun Kopassus merupakan pasukan elite di jajaran TNI AD yang memiliki kualifikasi khusus dan telah berpengalaman menjalankan berbagai penugasan.
Baca juga: Prajurit TNI Serang Polres Jayawijaya, KSAD Maruli: Emosi Sesaat Anak Muda...
Penganugerahan Brevet Anti Teror ini menjadi pengakuan atas dedikasi dan komitmen Maruli dalam membesarkan Kopassus.
Maruli lantas mengucapkan terima kasih kepada Danjen Kopassus Mayjen TNI Deddy Suryadi usai disematkan brevet.
Maruli merasa bangga bisa menjadi bagian dari keluarga besar Kopassus. Apalagi, dirinya pernah mengabdi di Kopassus selama 21 tahun.
Baca juga: KPK Surati KSAU dan KSAD, Panggil 2 Prajurit TNI Jadi Saksi Dugaan Korupsi Gubernur Maluku Utara
"Jadi memang ini bertujuan untuk lebih mempererat hubungan kami dengan Gultor, walaupun sebetulnya tadi saya sempat sampaikan bahwa saya 21 tahun di Kopassus ya. Saya sering hanya melihat-lihat di sini," ujar Maruli.
Lalu, Maruli mengatakan para prajurit yang tergabung dalam Kopassus diseleksi dan mendapat berbagai tugas.
Maka dari itu, kata dia, Kopassus mendapat grade yang baik di dunia sebagai prajurit elite.
Baca juga: TNI AD Ingin Bangun 22 Kodam Baru, KSAD Sebut Agar Imbang dengan Polda
"Jadi orang kadang-kadang tidak mengerti bagaimana menamakan pasukan elite. Ya kalau pasukan elite di Indonesia namanya Kopassus. Di Israel itu Mossad. Jadi pasukan elite itu pasukan bertugas yang sudah bertugas berulang-ulang dan berhasil. Itu namanya pasukan elite gitu," jelasnya.
"Jadi bukan elite bajunya. Kalau kamu pakai Louis Vuitton elite, bukan gitu. Tapi, ini terlatih dengan baik bisa memelihara kemampuan, penugasannya berulang-ulang keberhasilan tugasnya gitu kira-kira," imbuh Maruli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.