Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Hadiri Talk Show di UPN Yogyakarta, Presdir Freeport Indonesia Bagikan Tips Sukses Jadi CEO

Kompas.com - 05/03/2024, 10:40 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Direktur (Presdir) PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas membagikan tips sukses menjadi chief executive officer (CEO) kepada mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPNYK).

"Berdasarkan pengalaman saya dari dulu sampai sekarang, ada empat hal yang saya tanamkan dalam diri, yaitu jujur, disiplin, fokus, dan tulus. Jujur kita tahu artinya apa, disiplin ini antara lain soal waktu," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (5/3/2024).

Hal tersebut dikatakan Tony dalam acara CEO Talk bertajuk "Memimpin di Era Perubahan dengan Semangat Bela Negara" di Primary Hall Laboratorium Riset Terpadu UPNYK, Senin (4/3/2024).

Tony memberikan tips tersebut usai menantang mahasiswa untuk mengajukan lima pertanyaan apa pun yang mereka inginkan, tidak harus terkait dengan pertambangan.

Beberapa peserta menanyakan tips sukses sebagai chief executive officer (CEO), kontribusi PTFI terhadap Indonesia, program corporate social responsibility (CSR) perusahaan, konsep kesetaraan gender di tempat kerja, dan bagaimana berkarier di perusahaan tambang.

Baca juga: Rampingkan Sistem Bisnis, Perusahaan Jasa Tambang Ini Adopsi Digitalisasi

Tony kemudian menjelaskan arti fokus, khususnya dalam konteks melaksanakan pekerjaan.

"Orang bertanya saya punya bisnis apa, saya katakan tidak punya. Saya fokus menjadi karyawan Freeport," imbuhnya.

Selanjutnya, Tony menyoroti pentingnya tulus dalam menyelesaikan tugas dan kewajiban hingga selesai dan tuntas, bukan untuk dipuji, bonus, atau promosi.

Mengenai tips sukses menjadi pemimpin, ia berpegang pada filosofi ajaran Ki Hajar Dewantara, yaitu Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.

"Meski ada banyak teori manajemen kepemimpinan, saya dalam memimpin lebih senang dengan filosofi Ki Hajar Dewantara," ucap Tony.

Tony menjelaskan bahwa semboyan tersebut memiliki filosofi yang sangat dalam.

Baca juga: Mengenal Filosofi dan Karakter Pramuka Penggalang

"Jadi terkadang kita harus ada di depan untuk menarik gerbong, tapi terkadang kita perlu ada di tengah di antara semuanya untuk bersama dengan mereka, dan terkadang ada di belakang untuk mendorong. Jadi bukan kita terus yang tampil di depan," jelasnya.

Praktik pertambangan berkelanjutan

Selain menjawab pertanyaan peserta CEO Talk, Tony juga menjelaskan tentang praktik pertambangan berkelanjutan yang dijalankan PTFI.

PTFI menambang dan memproses bijih untuk menghasilkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas, dan perak.

Hingga 2023, PTFI telah berinvestasi sebesar 22,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS), termasuk untuk pengembangan Tambang Bawah Tanah.

Baca juga: KPK Dalami Penerbitan WIUP Tambang di Maluku Utara

"Kontribusi PTFI kepada negara dalam bentuk pajak, royalti, dividen, dan lainnya dari 1992 hingga 2023 mencapai 29,3 miliar dolar AS," ucap Tony.

Ia juga menjelaskan praktik pertambangan berkelanjutan yang dilakukan PTFI telah berjalan beriringan dengan pembangunan masyarakat Suku Amungme, Suku Kamoro, dan lima suku kerabat, serta masyarakat Papua lainnya.

"Investasi Sosial Freeport Indonesia mencapai 122 juta dollar AS pada 2023. Berfokus pada sektor pendidikan, kesehatan, serta dukungan budaya dan olahraga. Memberikan lebih dari 12.000 fasilitas beasiswa, terutama kepada pelajar asal Papua," jelas Tony.

Baca juga: Tahapan Wawancara Beasiswa IISMA 2024 Dimulai, Ini Bocoran Materinya

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas bersama Rektor UPNYK Prof Irhas Effendi saat memberikan plakat simbolis kepada penerima beasiswa yang merupakan mahasiswa UPNYK berprestasi dari Papua, Senin (4/3/2024).
DOK. PTFI Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas bersama Rektor UPNYK Prof Irhas Effendi saat memberikan plakat simbolis kepada penerima beasiswa yang merupakan mahasiswa UPNYK berprestasi dari Papua, Senin (4/3/2024).

Dalam kegiatan yang diikuti oleh 300 mahasiswa itu, Tony juga menyerahkan beasiswa bagi empat mahasiswa Papua Berprestasi.

Kesempatan berharga bagi mahasiswa

Sebelumnya, Rektor UPNYK Irhas Effendi menyatakan kehormatannya atas kehadiran Tony Wenas sebagai salah satu CEO terkemuka Indonesia di kampus UPN Yogyakarta.

“Acara ini diselenggarakan sebagai platform untuk memperkenalkan konsep praktisi di industri dengan fokus pada semangat bela negara,” ujarnya saat membuka acara.

Menurut Irhas, kegiatan tersebut menjadi peluang yang sangat berharga bagi mahasiswa untuk memahami peran seorang pemimpin dalam sektor manajerial, terutama dalam konteks kepemimpinan perusahaan.

Baca juga: Jadi Inspirasi Ariel Nidji Saat Ciptakan Lagu Hapus Aku, Dhea Ananda: Habis Itu Aku yang Ngejar

Ia berharap CEO Talk dapat memberikan inspirasi bagi mahasiswa untuk memahami pentingnya kepemimpinan dalam menghadapi perubahan zaman.

“Freeport Indonesia telah memiliki andil dalam mendukung pendidikan dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Melalui acara ini, mahasiswa mendapat kesempatan yang sangat berharga untuk bertanya langsung kepada Pak Tony (mengenai kepemimpinan) perusahaan, tips menghadapi berbagai tantangan, dan (konsep) Bela Negara versi Freeport Indonesia," ucap Irhas.

Ia juga berharap bahwa ke depannya, UPN Yogyakarta dan PTFI dapat meningkatkan kerja sama di bidang akademik, misalnya dengan memberikan kesempatan yang lebih luas kepada pelajar Papua untuk melanjutkan studinya di UPN Yogyakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com